Page 34 - MAJALAH 126
P. 34
ANGGARAN
INEFFICIENCY LOSS PADA PNBP PERIKANAN
ita harus bekerja dengan di dunia, Indonesia memiliki po kan Indonesia memiliki ketergan
sekeras-kerasnya untuk tensi dan kekayaan alam yang ber tungan yang tinggi terhadap sektor
“Kmengembalikan Indonesia limpah. Indonesia memiliki wilayah kelautan, dan sangat logis jika eko
sebagai negara maritim. Samudra, seluas 7,7 juta km persegi dengan nomi kelautan dijadikan tumpuan
laut, selat dan teluk adalah masa luas daratannya hanya 1/3 dari luas bagi pembangunan ekonomi nasio
depan peradaban kita. Kita telah lautan, memiliki garis pantai ter nal.
terlalu lama memunggungi laut, panjang ke4 di dunia yaitu kurang
memunggungi samudra, memung- lebih 95.181 km, serta memiliki lebih Namun demikian, potensi yang be
gungi selat dan teluk. Kini saatnya dari 17 ribu pulau. sar tersebut belum dimanfaatkan
kita mengembalikan semuanya se- secara optimal. Hal ini setidaknya
hingga Jalesveva Jayamahe, di Laut Letak Indonesia diantara dua benua tercermin dalam kontribusi sektor
justru kita jaya, sebagai semboyan dan dua samudera ini, merupakan perikanan terhadap pembentukan
nenek moyang kita di masa lalu, kawasan paling dinamis baik secara Produk Domestik Bruto (PDB) na
bisa kembali membahana” ekonomis dan politis. Keunikan le sional yang masih rendah. Capaian
tak geografis tersebut menempat laju pertumbuhan PDB Perikanan
Itulah penggalan pidato Presiden Kontribusi Bidang Kelautan Terhadap PDB
Joko Widodo setelah dilantik pada
20 Oktober 2014 lalu. Visi Poros
Maritim dikibarkan Pemerintahan
Joko Widodo – Jusuf Kalla. Presiden
Joko Widodo menegaskan bahwa
Indonesia menjadi Poros Maritim
Dunia dikarenakan letak Indonesia
yang berada di antara dua samu
dera yaitu Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik, dan dua benua,
Asia dan Australia.
Sebagai negara kepulauan terbesar
34 PARLEMENTARIA EDISI 126 TH. XLV, 2015