Page 35 - MAJALAH 126

tahun 2009­2013 masih dibawah Gap dan Inefficiency potensi yang ada. Selain itu juga
10 persen. Oleh karena itu diperlu­ Loss PNBP Perikanan tidak sejalan dengan peningkatan
kan kerja keras dan kerjasama dari Tahun PNBP Poten- Gap Inef- aktivitas di sektor perikanan yang
semua pihak terkait untuk mening­ sial (Miliar (Miliar ficiency tercermin dalam peningkatan volu­
Rp)
Rp)
Loss(%)
katkan kontribusi perikanan Indo­ 2007 493,39 378,13 325 me dan nilai produksi perikanan
nesia terhadap PDB. 2008 517,98 440,18 566 yang cenderung meningkat setiap
tahunnya. Sepanjang tahun 2009­
2009 550,51 458,47 498
Sebagai perbandingan, ekonomi ke­ 2010 658,92 566,92 616 2014, trend produksi perikanan
lautan Jepang mampu menyumbang 2011 893,60 709,80 386 Indonesia mengalami peningkat­
hingga 48,4 persen bagi PDB nasio­ an dengan rata­rata peningkatan
nalnya (setara 17.552 miliar dolar Sumber : Peningkatan PNBP sebagai Sumber sebesar 18,67 persen per tahun.
AS). Sedangkan Thailand, bidang Pendapatan Negara : Hadi Setiawan, Buletin
kelautannya sanggup menyumbang Info Resiko Fiskal, Edisi I 2013, BKF. Produksi perikanan Indonesia ta­
devisa 212 miliar dolar AS per tahun hun 2013 mencapai 19,5 juta ton
dengan panjang pantai yang ha­ sasi PNBP perikanan memang me­ atau meningkat sebesar 25,23 per­
nya 2.800 km. Indonesia yang luas ningkat setiap tahunnya. Namun sen dibandingkan tahun 2012 yang
wilayah lautnya hampir 70 persen peningkatan PNBP tersebut masih sebesar 15,5 juta ton. Adapun angka
dari total seluruh wilayahnya, hing­ dibawah target yang ditetapkan. sementara produksi volume peri­
ga kini kontribusi bidang perikanan Sepanjang tahun 2009­2014 terse­ kanan tahun 2014 sebesar 20.722
terhadap PDB nasionalnya masih but hanya dua kali realisasi PNBP juta ton atau meningkat sebesar
dikisaran 6 persen. perikanan melebihi target yang 25,23 persen. Produksi tersebut
ditetapkan. Realisasi PNBP perikan­ sebagian besar bersumber dari
Jika dilihat kontribusi bidang ke­ an terhadap target yang ditetapkan produksi perikanan budidaya.

laut an di negara­negara Eropa, sepanjang 2009­2014 berturut–tu­
kontribusi bidang kelautan mere­ rut adalah 61,4 persen, 61,2 pers­ Hasil produksi perikanan Indonesia
ka sudah cukup besar. Misalnya, en, 122,2 persen, 143,6 persen, 91,0 cenderung meningkat yang antara
kontribusi PDB Norwegia bahkan persen, 85,8 persen. Hingga 12 Juni lain tercermin dari nilai produk­
ditopang hampir 60 persen dari bi­ 2015 realisasi PNBP Perikanan baru sinya. Nilai produksi perikanan
dang ekonomi yang berbasis sum­ mencapai Rp 30,9 Miliar atau 5,34 Indonesia tahun 2013 adalah sebe­
berdaya kelautan. Proporsi ini bisa persen dari target yang ditetapkan sar Rp213 triliun atau meningkat
dikatakan besar, jika dilihat luas dalam APBN­Perubahan 2015. sebesar 37,07% dibandingkan ta­
pantai dan kekayaan laut mereka hun 2012 yang sebesar Rp155 tri­
memang relatif jauh lebih kecil jika Pencapaian PDB dan PNBP peri­ liun. Trend produksi perikanan In­
diban dingkan Indonesia. kanan tersebut tidak sesuai dengan donesia dalam lima tahun terakhir

Belum Mencapai Target Perkembangan Target dan Realisasi PNBP Perikanan (MiliarRp)

Sektor perikanan tidak hanya ber­
peran dalam pembentukan PDB
tetapi juga berperan sebagai salah
satu sumber Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP). Sebagaimana
tercantum dalam PP No 19 tahun
2006 tentang Tarif Atas Jenis PNBP
Yang Berlaku Pada Departemen Ke­
lautan dan Perikanan, PNBP peri­
kanan bersumber dari pungutan
perikanan. Pungutan perikanan
meliputi Pungutan Pengusahaan
Perikanan (PPP), Pungutan Hasil
Perikanan (PHP) dan Pungutan Pe­
rusahaan Perikanan Asing (PPA) .

Sepanjang tahun 2009­2014 reali­ Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan

PARLEMENTARIA EDISI 126 TH. XLV, 2015 35