Page 36 - MAJALAH 126
P. 36

ANGGARAN




              Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan 2009­2013  sebesar Rp    pemilik kapal belum memiliki No­
                                                               70,03 triliun   mor  Pokok  Wajib  Pajak  (NPWP).
             Kontribusi PDB   2009  2010   2011  2012* 2013**
              Perikanan (%)                                    hanya 0,26    Prosedur perizinan bagi pemilik
           Pertumbuhan PDB   4,16  6,04    6,96    6,49   6,86  persen dana   kapal dianggap terlalu mudah juga
                Perikanan                                      yang disum­   penyebab rendahnya PNBP. Pasal­
                Persentase   3,15  3,09    3,06     3,1   3,21  bangkan ke   nya, saat ini untuk perizinan pe­
                Perikanan
              terhadap PDB                                     A PBN. Se­    nangkapan kapal ikan pemilik ka­
                                                               d an g k an   pal di atas 30 GT hanya membayar
          Sumber : Badan Pusat Statistik             * : Angka sementara
                                         ** : Angka sangat sementara  pada tahun   kurang lebih Rp60 juta hingga Rp70
                                                               2013, dengan   juta per tahun.
          mengalami pertumbuhan sebesar    nilai produksi perikanan tangkap
          23,22% dengan rata­rata sebesar   sebesar Rp101,32 triliun ternyata   Sebagai perbandingan, Pemerin­
          Rp145 triliun. Namun dengan ha­  hanya 0,22% yang tercatat sebagai   tah Australia membanderol izin
          sil produksi perikanan yang tinggi   PNBP perikanan.               menangkap lobster hingga menca­
          tersebut pada kenyataannya hanya                                   pai Rp11 miliar. Untuk itu, guna pe­
          menyumbang PNBP sebesar 0,06%    Padahal dari PNBP tersebut akan   ningkatan PNBP perikanan di masa
          dari total PNBP tahun 2013.      dialokasikan kembali ke daerah    mendatang diperlukan penataan
                                           dalam bentuk Dana Bagi Hasil Sum­  perizinan baik dari sisi pendataan
          Masih Banyak Permasalahan        ber Daya Alam (DBH SDA). Masih    maupun pengetatan prosedur per­
                                           terdapat potensi peningkatan PNBP   izinan. Rencana KKP untuk mem­
          Peningkatan volume dan nilai     yang belum termanfaatkan dari     beri izin dengan syarat pengusaha
          produksi perikanan baik perikanan   sumber daya ikan dan non sumber  berani membayar mahal kepada
          tangkap maupun budidaya tidak di­  daya ikan. Ini merupakan indikasi   negara perlu didukung.
          barengi dengan peningkatan pen­  adanya inefficiency loss dalam sek­
          capaian PNBP perikanan. Secara   tor perikanan. Dan ini terjadi se­  Volume dan Nilai Produksi Perikanan
          nominal, PNBP perikanan memang   tiap tahun. Tingginya inefficiency             Volume
          meningkat setiap tahun tetapi rea­  loss PNBP perikanan antara lain
          lisasinya cenderung selalu dibawah   disebabkan adanya permasalahan
          target yang ditetapkan. Peme rintah   dalam hal perizinan penangkapan
          pun hanya memberi target pada  ikan, formula PNBP itu sendiri serta
          kisaran Rp150­200 miliar pada ta­  pengawasan yang belum optimal.
          hun 2009­2013. Baru pada tahun
          2015 ini Pemerintah menargetkan   Dalam hal perizinan, permasalah­
          PNBP Perikanan di atas Rp500 mili­  an yang sering dijumpai adalah
          ar. Dengan kondisi historis perkem­  banyaknya data pada dokumen                 Nilai
          bangan PNBP perikanan yang ada   kapal perikanan yang tidak sesuai
          tentunya menjadi sebuah perta­   dengan hasil verifikasi di lapangan
          nyaan mendasar kendala apa yang   antara lain ukuran panjang, lebar
          menyebabkan rendahnya PNBP       dan dalam kapal, jenis, nomor dan
          perikanan tersebut serta bagaima­  kekuatan mesin. Sebagai contoh,
          na upaya untuk mengoptimalkan    pemilik kapal  lebih dari 30 gross
          pencapaian PNBP perikanan.       tonnage (GT) yang seharusnya me­
                                           laporkan ke pusat justru mendaf­
          Peningkatan volume dan nilai     tarkan kapalnya dengan ukuran di   Sumber : Kelautan dan Perikanan dalam Angka
          produksi perikanan yang tidak di­  bawah 30 GT dimana izin kapal di   Tahun 2014, Pusat Data, Statistik dan Infor­
          sertai pencapaian PNPB yang op­  bawah 30 GT ada di daerah. Akibat­            masi, diolah
          timal menunjukkan adanya ineffi-  nya, PNBP menjadi lebih rendah.   Rendahnya PNBP perikanan juga
          ciency loss. Inefficiency loss PNBP                                disebabkan oleh formula dari PNBP
          perikanan ini terjadi setiap tahun   Selain itu, berdasarkan data umum   itu sendiri, yakni Pungutan Hasil
          dan menyebabkan potensi kerugian   perpajakan pemilik kapal di atas 30   Perikanan (PHP). PHP adalah pu­
          negara. Pada tahun 2011 terjadi in-  GT per Januari 2015 jumlah pemilik   ngutan negara yang dikenakan
          efficiency loss sebesar 386 persen   kapal yang telah memperoleh izin  kepada perusahaan perikanan In­
          dari total PNBP perikanan. Dengan   mencapai 1.836 tetapi hanya 1.204   donesia  yang melakukan usaha
          nilai produksi perikanan tangkap  yang memiliki NPWP. Sisanya, 632  penangkapan ikan sesuai dengan



          36 PARLEMENTARIA  EDISI 126 TH. XLV, 2015
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41