Page 73 - MAJALAH 126
P. 73
jangan langsung dihajar begitu, um DPR yang lebih representatif. ing akan dilaksanakan empat kali
paling tidak kasih tahu dulu lah. “Museum itu menjadi bagian dari dalam setahun. Sejauh ini menu
Kalau DPR dihajar terus dan ada memo ry bangsa, sekarang banyak rutnya gathering menjadi ruang
upaya untuk depolitisasi, depar orang yang tidak mengenal tokoh yang cukup efektif bagi dewan
polisasi ya bagaimana, tidak mung tokoh parlemen Indonesia,” ujarnya. dalam menjelaskan program dan
kin ada demokratisasi tanpa parpol, dinamika kerja serta membangun
tidak mungkin ada demokrasi tanpa Gathering itu Perlu hubungan baik dengan wartawan.
parlemen. Kita di dalam juga terus “Kegiatan DPR yang tak pernah
berupaya memperbaiki apalagi DPR Wakil Ketua BURT DPR Agung Budi lepas dari pengamatan atau obyek
sebentar lagi memasuki usia 70 ta Santoso menyambut baik pelak penulisan temanteman wartawan.
hun,” kata wakil rakyat dari daerah sanaan gathering secara berkala Maka akan lebih baik jika tercipta
pemilihan Jawa Barat V ini. untuk membangun pemahaman pemahaman yang baik dari kedua
wartawan terhadap dinamika kerja belah pihak. Tentu hubungan baik
Ia juga memaparkan berbeda de
ngan era sebelumnya ketika DPR
dikenal sebagai tukang stempel
pemerintah, sekarang ini dinamika
kerja dewan sangat luar biasa. Dari
tiga fungsi dewan, pengawasan dan
anggaran berjalan dengan baik,
hanya saja fungsi legislasi sedikit
tersendat karena dinamika politik
koalisi pada awal pelantikan yang
memang sangat dinamis. Untuk
menggenjot capaian menurutnya
telah ditetapkan sejumlah kebijakan
diantaranya dua hari kerja Rabu
dan Kamis khusus untuk membahas
agenda legislasi.
Pada bagian lain Fadli juga meng
harapkan dukungan wartawan
agar upaya mewujudkan DPR se
bagai parlemen modern. Sebagai parlemen terkini. “Kegiatan ini ha ini tanpa meniadakan fungsi kon
pusat think tank bangsa di bidang rus sering diadakan. Mudahmu trol wartawan, check and balances
legislasi menurutnya DPR harus dahan dengan sering bertemu, in tetap berjalan,” ungkap Win.
didukung perpustakaan yang me formasi yang didapatkan wartawan
madai. “Kalau di negara lain per menjadi lebih akurat. Sehingga Untuk mengenal Yogyakarta lebih
pustakaan itu menjadi pilar, bahkan penyampaian kepada masyarakat baik, peserta diajak untuk mengun
perpustakaan terbesar di dunia juga lebih akurat,” imbuh politisi jungi Gua Kiskendo yang berada di
adalah perpustakaan parlemen dari Dapil Jawa Barat I ini. Semen Dusun Sukamaya, Desa Jatimulyo,
AS. Kita tidak perlu pustaka besar tara Nasir Djamil menyampaikan Kecamatan Girimulyo, Kabupaten
tapi yang memadai.” Ia menyam harapan pelaksanaan gathering di Kulon Progo Yogyakarta, 35 km
paikan keprihatinan saat meninjau daerah akan membantu wartawan Barat Laut dari arah Yogyakarta.
Perpustakaan DPR, sejumlah buku mengenal lebih baik daerah pemili Gua yang sering dikaitkan dengan
bernilai sejarah tinggi tidak dikelola han anggota dewan. Ia mengusul legenda Mahesasura yang berkepala
dengan baik karena terbatasnya ru kan pada kesempatan selanjutnya kerbau dan Lembusura berkepala
angan diantaranya koleksi buku era ke giatan bisa dilaksanakan di dae sapi ternyata sangat mempesona
tahun 1920an berstempel volgstat rah pemilihannya Nanggroe Aceh dengan keindahan batuan stalaktit
serta buku warisan perpustakaan Darussalam. dan stalagmit. Dari gua Kiskendo
konstituante tahun 1950an. Seba wartawan berjalan kaki menyusuri
gai bagian dari program parlemen Sementara itu Sekjen DPR Winan perbukitan untuk kemudian menik
modern, ia juga berharap publik tuningtyastiti mengatakan mulai mati sejuknya air terjun Grojogan
mendukung terwujudnya muse tahun 2015 ini agenda press gather- Sewu. (iky) Foto: Andri, Denus/Parle/HR
PARLEMENTARIA EDISI 126 TH. XLV, 2015 73