Page 17 - MAJALAH 219
P. 17

SUMB ANG S ARAN






            guna bangunan (HGB) atas nama     yang bertanggungjawab untuk      di atas, maka dapat disimpulkan
            Pertamina. Di dalam arahan SK     menata ulang atau revitalisasi   hampir sebagian besar beberapa
            Mendagri ini memberikan beberapa   kawasan, maka rencana tersebut   kasus pertanahan dan penataan
            syarat dan ketentuan yang harus   terganjal di kasus sengketa tanah   ruang di Jakarta banyak diputuskan
            dipenuhi oleh Pertamina untuk     yang tidak tuntas hingga saat ini.   berdasarkan pertimbangan
            mendapatkan HGB tetap sebagai       Untuk mengatur masalah         deskresi pejabat atau Gubernur DKI.
            pengelola Kawasan Plumpang.       pertanahan dan tata ruang,       Untuk Kasus Plumpang atau Tanah
               Menurut mantan Wakil Gubernur   pemerintah telah mengeluarkan    Merah  , dimasa Jokowi sebagai
            DKI Prijanto, syarat utama adalah   PP No.16 Tahun 2004 tentang    gubernur beliau mengeluarkan
            Pertamina harus bertanggung jawab   Penatagunaan Tanah yang antara   KTP sebagai bentuk pengakuan
            penuh atas SK Mendagri tersebut.   lain mengatur penggunaan dan    administrasi status warga Tanah
            Kemudian melakukan penyelesaian   pemanfaatan tanah harus sesuai   Merah sebagai warga DKI. Dan
            pembiayaan dan administrasi kepada   dengan Rencana Tata Ruang     di masa kepemimpinan Anies
            Direktorat Agraria, melakukan     Wilayah Kabupaten/Kota dan       Baswedan beliau mengeluarkan
            pembebasan tanah yang dikuasai    Penggunaan dan pemanfaatan       IMB Kawasan, sebagai solusi agar
            atau dimiliki masyarakat. Mandat   tanah yang tidak sesuai rencana   rumah penduduk dalam lingkup RT
            SK Mendagri tersebut memberikan   tata ruang wilayah tidak dapat   dapat dibangun walaupun status
            waktu selama 6 bulan bagi Pertamina   diperluas, dikembangkan, atau   tanahnya belum diputuskan.
            untuk memenuhi kewajibannya.      ditingkatkan. Untuk kasus Depo      Secara aturan hukum kebijakan
               Tetapi berdasarkan informasi   BBM Plumpang aspek tata ruang    deskresi Gubernur atau pejabat
            yang berkembang, Pertamina        detailnya tidak tegas dan tuntas.   yang memiliki wewenang,
            tidak sepenuhnya melakukan        Bagaimana memposisikan sarana    dibenarkan mengeluarkan
            pembebasan atau pematokan atas    vital dan penting negara yang    kebijakan tersebut karena sudah
            lahan-lahan yang sudah dikuasai atau   seharusnya dijaga dan dilindungi   diatur didalam UU No.30/ 2014
            dibebaskan, sehingga berdasarkan   tetapi tidak mampu dikelola dengan   tentang Administrasi Pemerintahan.
            ketentuan BPN, maka Hak Guna      baik karena akar masalahnya      Ada baiknya setiap keputusan
            Bangunan (HGB) sulit diterbitkan   terletak pada sisi property right dan   yang ditetapkan bukan sekadar
            jika masalah pembebasan atau      development right. Posisi Pemprov   karena janji politik saat Pilkada
            penyelesaian administrasi belum   DKI adalah pengawal dan pengatur   atau karena pertimbangan populis
            terselesaikan. Sementara fakta di   (development right). Pemprov DKI   atau humanis. Tetapi perlu
            lapangan dari klaim tanah seluas   adalah pengatur tata ruangnya.   dipertimbangkan apakah wajar
            hampir 160 hektar lahan Pertamina   Sementara property right (hak   sebagai negara hukum atau warga
            tersebut, ternyata terdapat pihak-  kepemilikan) terkait hak masyarakat   yang taat hukum semua ketentuan
            pihak lain yang juga menguasai    untuk membangun di atas status   diabaikan demi pertimbangan
            atau mengelola tanah tersebut.    tanah yang sah dan kuat secara   pragmatis. Atau memberikan
            Tercatat Yuda Jaya menguasai 18,3   aturan hukum dan perundangan.   hak membangun kepada warga
            hektar,  ada tanah SHM masyarakat    Untuk menyelesaikan masalah   atas nama kepedulian tetapi
            seluas 10 hektar (sekitar 3,4 hektar   tata ruang dan pertanahan  yang   tidak memperhatikan zona ruang
            masuk peta situasi dalam lingkup   belum tuntas atau terencana     bencana yang ada di sekitarnya.
            160 ha) dan Pengembang Pangestu   dengan baik, pilihan yang harus     Prinsip keadilan tata ruang
            Luhur  seluas 7 hektar yang saat ini   dijalankan adalah dengan    dan kepedulian bagi warga tak
            sudah menjadi real estate. Sementara   pendekatan regulatory system   mampu perlu tetap kita perhatikan.
            kasus Tanah Merah yang dikuasai   (pemanfaatan ruang berdasarkan   Tetapi pertimbangan sisi hukum
            masyarakat masih dalam sengketa   kepastian hukum berupa           dan mitigasi bencananyapun tetap
            dengan status “Tanah Negara yang   peraturan dan perundangan) atau   harus kita utamakan, agar tidak
            Tidak Bebas”yang sudah diputuskan   discretionary system (pemanfaatan   menimbulkan lagi kisah tragis
            oleh Pengadilan Negeri.           ruang yang proses pengambilan    kemanusiaan di masa depan
               Carut marut sengketa agraria   keputusannya didasarkan pada     dan kisah tragis lamanya suatu
            inilah yang menjadi akar masalah   pertimbangan pejabat/lembaga    keputusan hukum yang terabaikan,
            utama mengapa tanah atau kawasan   yang berwewenang untuk menilai   karena negara tidak hadir di sana
            di sekitar Depo BBM Plumpang sulit   proposal pembangunan yang     atau terlalu berpihak kepada “tata
            ditata. Walapun pada tahun 2009   diusulkan).                      uang” dibandingkan “tata ruang”.
            telah ditetapkan adanya satuan tugas   Berdasarkan dua pertimbangan



                                                                          TH. 2023      EDISI 219      PARLEMENTARIA        17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22