Page 29 - MAJALAH 116
P. 29
M Alfan Alfian
Dosen Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta
man Wahid. Tentu saja semua itu merupakan peristiwa yang memper- pemerintah, DPR juga harus tetap
tak lepas dari realitas hubungan tautkan aspek kepemimpinan politik kritis, sehingga jalannya pemba-
antar-partai politik yang notabene yang lebih luas. Sejarah akan men- ngunan terarah, tidak membebani
terdapat komunikasi politik yang guji sejauh mana elite-elite politik rakyat, dan membuat Indonesia se-
efektif antar-pemimpin partai-partai itu berubah menjadi para pemimpin makin maju dan mandiri. Tugas DPR
politik. yang secara elegan mampu mem- dan pemerintah ialah meletakkan
buahkan konsensus kebijakan yang dasar-dasar bagi keberlangsungan
*** produktif bagi bangsa. pembangunan yang efektif. Oleh
karenanya diperlukan suatu siner-
Bagaimana dengan harapan ter- Dari sisi potensi korupsi politik, gisitas yang kritis dan objektif.
hadap DPR kita ke depan? Wajah banyak yang berharap ke depan
DPR ke depan ditentukan oleh hasil mengecil atau menyusut, se iring Yang tak kalah penting adalah,
pemilu 2014. Konstelasi politiknya dengan perkembangan peran bagaimana DPR mengatisipasi
berubah seiring dengan pola ko- peng anggaran DPR yang terlalu de- perkembangan masyarakat. Jangan
alisi pasca-pilpres. Itu semua tentu til oleh MK. Memang, banyak yang sampai aspirasi luas masyarakat
akan berpengaruh bagi dinamika menganalisis bahwa DPR ke depan terhimpit oleh kepentingan-kepen-
politik internal di DPR. Hubungan diisi oleh politisi-politisi yang mun- tingan terbatas partai-partai politik
antara DPR dan pemerintah, bisa cul dalam arus perilaku politik yang dan menjadikan DPR sebagai ajang
sangat dinamis, manakala kelom- super-pragmatis dan transaksional. konflik yang kontraproduktif. DPR
pok pengimbang atau “oposisi” di Banyak yang khawatir kualitas poli- dituntut tetap peka terhadap dina-
DPR proaktif terhadap isu-isu dan tisi kita ke depan tak akan lebih baik mika dan perkembangan aspirasi
rencana-rencana kebijakan peme- dibandingkan kini dan sebelumnya. masyarakat. Karenanya, DPR seba-
rintah. Akan ada suatu perimban- Namun, seyogyanya halhal sema- gai rumah rakyat, sebagaimana
gan baru dalam kepolitikan inter- cam itu merupakan hal yang wajar dikembangkan oleh DPR periode ini,
nal DPR. Kendatipun dinamis, saya dijadikan catatan, yang penting harus senantiasa terbuka dan mem-
memperkirakan bahwa peristiwa- buktinya kelak, karena rakyat selalu berikan kenyamanan bagi masyara-
peristiwa politik di DPR tidak akan menuntut yang baru akan lebih baik. kat yang hendak menyampaikan
berujung pada terganggunya sta- Tugas dan tantangan DPR kita ke de- aspirasinya ke lembaga perwakilan
bilitas politik dan ekonomi. pan juga berat, karena mereka juga mereka. DPR tidak boleh menjadi
dituntut untuk mampu merubah lembaga yang eksklusif, melainkan
DPR periode 2014-2019 meru- sistem politik menjadi lebih ideal, tetap harus inklusif, lembaga kon-
pakan DPR yang keempat sejak era bukan sistem yang memperkuat sultatif dan dialogis, bukan menjaga
reformasi atau pasca-Pemilu 1999. praktik-praktik pragmatisme-tran- jarak dari rakyat.
Tentu saja berbagai dinamika poli- saksional dalam demokrasi lang-
tik sebelumnya telah menjadi refe- sung kita. Tidak mengurangi substansi kritik
rensi berharga bagi kalangan politisi yang telah dilakukan oleh sejumlah
untuk mengelola demokrasi “cheks Belajar dari yang lalu, seyogya- pihak kepada DPR, sekali lagi saya
and balances” ke depan. Merujuk nya ke depan kualitas perundang- perlu sampaikan apresiasi kepada
pengalaman yang ada, maka tidak undangan yang dibuat oleh DPR para pimpinan DPR dan semua ang-
ada bayangan bahwa ke depan akan meningkat, sehingga tidak goyah gotanya yang telah bekerja keras
terjadi krisis kepemimpinan. Seba- oleh judicial review ke MK. Artinya, dalam menjalankan fungsi-fungsi-
liknya, saya kira, ujian-ujian kepe- semakin sedikit ataupun tidak ada nya selama ini. Semoga DPR ke de-
mimpinan para elite politik baru sama sekali perundang-undangan pan mampu mengambil hikmah dari
tetap akan berujung pada suatu yang digugat ke MK, maka semakin ragam peristiwa dan pengalaman
konsensus dan keseimbangan. Pada baik kualitas produk perundang- sebelumnya, serta mampu bekerja
galibnya, dinamika politik di dalam undangan DPR. Terhadap fungsi lebih baik lagi.***
atau di luar gedung parlemen, pengawasan terhadap kebijakan
PARLEMENTARIA EDISI 116 TH. XLIV, 2014 29