Page 41 - MAJALAH 81
P. 41
PENGAWASAN
Uji Kompetensi Dokter
Layak Dilakukan
Indonesia dengan penduduk mencapai 240 juta jiwa, ternyata tidak diimbangi
dengan jumlah dokter. Saat ini hanya tersedia 30 ribu dokter.
Minimnya tenaga medis berdampak pada mutu layanan kesehatan masyarakat.
Terutama di daerah-daerah terpencil seperti perbatasan dan pedalaman,
dokter sangat minim sekali.
ata tahun 2005 menunjuk-
kan, kebutuhan dokter di
8.234 Puskesmas untuk 33
Dpropinsi sebanyak 13.958
orang dan tersedia 11.865 orang, ma-
sih mengalami kekurangan sebanyak
2.093 orang (15 persen). Sedangkan
untuk kebutuhan dokter di 546 rumah
sakit pemerintah mencapai 13.338
orang dan tersedia 10.963, masih
mengalami kekurangan 2.375 orang (I5
persen).
Sementara, kebutuhan dokter
spesialis mencapai 12.007 orang, yang
tersedia 7.546 orang sehingga masih
terdapat kekurangan 4.161 orang (35
persen).
Kekurangan tenaga dokter disatu
sisi, dan diberlakukannya sejumlah
persyaratan bagi para lulusan kedok-
teran dilain sisi, tak dipungkiri mem-
beri andil dalam memperlambat pe-
nyebaran tenaga dokter ke berbagai
daerah.
Salah satu persyaratan yang dike-
luhkan para dokter adalah ditetapkan-
nya Uji Kompetensi Dokter Indonesia
(UKDI). Semenjak UKDI diberlakukan
banyak lulusan kedokteran tidak bisa
langsung praktek karena belum lulus
uji kompetensi. Pada tahun 2010 lalu,
dari sekitar 4500 dokter, sebanyak
1500 diantaranya tidak lulus ujian.
Menurut ahli Pharmakologi UGM
Iwan Dwi Prahasto, uji kompetensi
dokter sangat baik dilakukan. Sebab,
ujian ini untuk menyiasati pendidikan
yang selama ini diberikan kepada calon
Ledia Hanifa, Anggota Panja UKDI Komisi IX dokter saat belajar di perkuliahan, dan
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |