Page 15 - MAJALAH 128
P. 15
enghadapi Ma- rus dilibatkan dalam menghadapi donesia kita memiliki potensi yang
syarakat Ekonomi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) besar, seperti industri kreatif atau
ASEAN (MEA) di- guna mengantisipasi membluda- kerajinan yang luar biasa, jadi yang
t un t u t a da n y a knya tenaga kerja asing di Indone- utama yaitu bagaimana mengemas-
Mperubahan atau sia. “Rangkulah swasta kemudian nya menjadi lebih baik dan pemasa-
reformasi jatidiri birokrasi, dari siapkan SDM, MEA ini bukan pe- ran yang masif,” katanya.
stereotype pegawai pemerintah rang senjata kuat atau otot tetapi
yang kinerja dan kapasitas mini- otak. Jika sudah menekan MEA me- Faktor yang tidak kalah penting
mal menjadi jajaran baru yang pro- mang tidak bisa diproteksi tetapi yaitu mempersiapkan infrastruk-
fesional. tuntutan global dengan diberikan kemudahan. Karena itu tur dengan baik, seperti akses jalan
diberlakukannya Masyarakat Eko- kita antisipasi dengan perbanyak dapat menjadi poin penting dalam
nomi ASEAN (MEA) akhir tahun teknikal, dan workshop yang baik pariwisata. “Untuk meningkatkan
ini mensyaratkan daya saing yang bagi pengusaha kecil,” jelasnya. daya saing SDM, mau tidak mau
tinggi. kita harus berpaling kepada pendi-
Sofyan menegaskan, meskipun 10 dikan.Yaitu pendidikan seperti apa
Faktor-faktor yang menyebabkan tahun lagi Indonesia masih belum yang meningkatkan daya saing se-
daya saing rendah, diantaranya siap melawan gempuran negara perti misalnyapendidikan IT, serta
adalah persoalan korupsi, birokrasi ASEAN lainnya. “Ini sudah tang- unsur ramah tamah dalam indus-
yang tidak efisien, dan kapasitas gungjawab Negara untuk bersiap tri pariwisata memegang peranan
inovasi yang kurang memadai. diri dalam menghadapi MEA, semua pen ting,” tandasnya.
stakeholder dan pemangku kepen-
Menurut laporan Global Competi- tingan harus aktif hadapi sera ngan Untuk industri kreatif, paparnya,
tivenes atau daya saing global, ta- luar. Keberpihakan pemerintah seperti Riau memiliki ciri khas se-
hun 2013-2014 Indonesia menempati sangat penting dengan cara menin- perti songket yang indah namun
peringkat ke-38, naik dibandingkan gkatkan efisiensi dan kemudahan perlu diberikan ruang oleh peme
tahun 2008-2009 di peringkat ke- kepada WNI. Artinya jangan mau rintah agar mereka mendapatkan
55, namun masih dibawah Malaysia, bikin usaha saja dipersulit, kita juga kemudahan seperti, mengiminimal-
Brunei serta Thailand. tidak bisa menahan apabila pendi- isir perijinan, pendaftaran HAKI,
dikan luar negeri ingin membuka serta jangan mengambil hak me-
Institusi pemerintah dituntut un- cabang di Indonesia,” paparnya. reka, dengan cara itu industri lokal
tuk menjalankan fungsi-fungsinya akan berkembang pesat. “Jika tidak
secaraefektif dan efisien, serta res- Menurut anggota dilindungi bahkan mungkin saja
ponsif terhadap kebutuhan rakyat. Komisi X DPR dari nanti batik Riau jadi milik Malaysia,”
Maka keberadaan birokrasi yang katanya.
berkualitas dan kapabilitas tinggi Fraksi PDIP Sofyan Tan,
syarat mutlak terciptanya peme- persoalan birokrasi Faktor internal lainnya dalam
rintahan yang baik. dan kebijakan memang menghadapi MEA khususnya dalam
harus dibenahi artinya promosi pariwisata, lanjutnya yaitu
Menurut anggota Komisi X DPR dari perlu adanya kenyamanan sehing-
Fraksi PDIP Sofyan Tan, persoalan jangan adalagi anak ga ketika menginjakkan kakinya di
birokrasi dan kebijakan memang bangsa dijadikan Indonesia, Mereka disambut oleh
harus dibenahi artinya jangan ada- sebagai tempat imigrasi yang ramah dan tidak di-
lagi anak bangsa dijadikan sebagai menarik upeti. persulit. Selainitu, hotel dan kota
tempat menarik upeti. yang bagus dan bersih juga dapat
menjadi daya tarik tersendiri bagi
“Ini sering terjadi juga saat kasat Sekarang ini, persoalan utama wisatawan.
mata, apabila ada anak didik ingin UMKM berkaitan dengan skill atau
masuk sekolah saja harus dimin- pendidkan para SDM kita, berikut- “Yang tidak kalah pentingnya yaitu
tai uang padahal dia keluarga ti- nya teknologi. Untuk packaging adanya atraksi di kota tersebut, yang
dak mampu dan memiliki hasil baik (kemasan) kita saja masih kalah, menjadi ciri khas bagi para wisa-
yang berakibat tidak bisa masuk kalau soal makanan kita memang tawan, selain itu perasaan aman juga
sekolah bagus,” jelasnya. hebat namun bagaimana menge- sangat penting dalam mendorong
masnya dengan baik itu yang kalah industri pariwisata kita,” tambah-
Dia menambahkan, swasta juga ha- dibandingkan luar negeri. “Di In- nya. (si) Foto: Nita/Parle/IW
PARLEMENTARIA EDISI 128 TH. XLV, 2015 15

