Page 20 - MAJALAH 128
P. 20
ini, pemerintah sudah harus mulai
berkoordinasi dengan negara-nega-
ra ASEAN untuk bersama-sama
merumuskan apa yang harus di-
lakukan bersama tanpa saling men-
jatuhkan, tanpa saling menghan-
curkan, dan bahkan menghasilkan
produk yang sesuai dengan karak-
ter masing-masing Negara. Bahkan
jika diperlukan bisa mengkartelisa-
si harga di ASEAN untuk di jual ke
negara yang lain.
Indonesia perlu merebut segmen
(pasar) yang tidak ada di negara
tetangga, karena komoditas baik
itu pangan, ataupun mining (per-
tambangan). Belerang contohnya,
Indonesia satu-satunya negara di
Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo Soekartono ASEAN yang memiliki belerang. Ti-
dak hanya itu, Thailand, Vietnam,
INDONESIA HARUS TERAPKAN Singapura tidak memiliki batu bara.
Begitu juga dengan emas.
SISTEM CABOTAGE Sementara untuk hasil pertanian
DI BIDANG STRATEGIS dan perkebunan, walaupun Malay-
sia juga memiliki kelapa sawit, na-
mun tetap Indonesia yang terbesar
untuk itu. Begitupun dalam peri-
nggota Komisi VI DPR atau sama dengan lebih dari lima kanan, Indonesia dengan jumlah
RI, Bambang Haryo puluh persen dari pajak keuntung- lautan terbesar sudah pasti meng-
Soe k a r to n o m e - an, karena sebenarnya UKM-UKM hasilkan lebih banyak ikan dengan
ngatakan Indonesia yang berjumlah jutaan itu belum beraneka ragam spesies.
Adengan pemerintahan tentu mendapatkan untung yang
yang sekarang ini sangat belum siap besar. Belum lagi dari fasilitas yang Dengan kekayaan alam yang di-
menghadapi MEA atau Masyarakat ada, sangat sulit bagi UKM-UKM miliki Indonesia itu sejatinya dapat
Ekonomi ASEAN. Ia melihat tidak itu bersaing dengan Negara-negara dijadikan modal untuk mulai mem-
ada keseriusan pemerintah untuk yang ada di kawasan ASEAN ini. bangun pabrik-pabrik Industri
menyikapi hal itu. Mulai dari indus- setengah hilir. Jangan sampai ke-
tri, dan perdagangannya serta BSN “Kalau kita tidak siap sebenar nya sempatan ini diambil oleh negara
(Badan Standardisasi Nasional) dan sangat-sangat memalukan, karena lain. Saat ini Bambang melihat In-
KPPU (Komisi pengawas persaingan Indonesia sebagai penggagas ASE- donesia masih berketergantungan
usaha) nya juga belum siap. Pelati- AN, ketika zaman pak Harto, pak mengimpor bahan baku dan bahan
han dan perhatian berupa bantuan Harto sebagai penyatu ASEAN. Kita setengah jadi, yang kemudian di-
modal bagi Industri kecil meneng- (Indonesia-red) leader dibanding kuasai oleh negara lain termasuk
ah (IKM) misalnya sangat minim, negara-negara lain di ASEAN,” ung- Singapura yang notabene meru-
bahkan belakangan cenderung di- kap Bambang yang juga menjadi pakan negara kecil dengan sumber
kurangi. anggota Banggar DPR RI. daya alam yang sangat minim.
Tidak hanya itu menurut Bambang, Sektor Industri Dalam industri pariwisata, Bam-
IKM masih diberikan satu beban bang menilai sejatinya Indonesia
yang luar biasa, yakni dengan be- Sejatinya, menurut Bambang de- juga bisa menjadi leader dibanding
ban pajak yang demikian tinggi satu ngan sisa waktu yang hanya bebe- negara ASEAN lainnya. Tidak hanya
persen dari revenue (pendapatan), rapa bulan sebelum memasuki MEA dilihat dari sumber daya alam de-
20 PARLEMENTARIA EDISI 128 TH. XLV, 2015