Page 64 - MAJALAH 120
P. 64
KUNJUNGAN KeRJA
kat miskin, maka makin besar pula kerugiannya karena Dia setuju BBM subsidi solar juga dihapuskan, karena
pemerintah harus menambah alokasi anggaran terus,” menguntungkan orang-orang tertentu, termasuk ma-
jelasnya. fia migas yang mekakukan pencurian dan memainkan
Dengan mengunjungi langsung ke lapangan, Mul- harga subsidi.Dengan kartu tersebut otomatis nelayan
yadi berharap, ada masukan-masukan yang baik untuk yang jadi ‘juragan’, itu jangan dikasih.
Pertamina terutama mengenai berbagai permasalahan “Kuota akan berkurang banyak jika digunakan untuk
yang dihadapi dalam pengendalian BBM. Begitu pula kapal yang besar-besar Dengan adanya kartu tersebut,
permasalahan yang dihadapi masyarakat. otomatis juragan nelayan besar jangan dikasih,” harap-
“Dari masukan-masukan tersebut, tentunya akan di- nya.
jadikan bahan dalam rapat-rapat dengan pemerintah,” Pada kesempatan yang sama, bertempat di Unit Sta-
pungkasnya. siun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Koperasi
Selain Mulyadi selaku Ketua Tim dan Harry Poernomo, Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra di Pantai Song, Ka-
Tim Kunjungan kali ini juga diikuti oleh anggota Komisi bupaten Indramayu Ketua Tim Kunjungan Komisi VII
VII DPR Bowo Sidik Pangarso (F-PG), Ramson Siagian (F- Kardaya Warnika menilai apapun kebijakan yang dilaku-
Gerindra), Mat Nasir (F-PD), Andriyanto Johan Syah (F- kan oleh negara adalah untuk rakyat, termasuk para
PAN), dan Agus Sulistyono (F-PKB). nelayan.“Kami dari Komisi VII ingin melihat secara pasti
dampak kenaikan BBM pada nelayan,” jelasnya.
Anggota DPR Desak Pemerintah Buat Kartu Diskon
Nelayan
Di Provinsi Jawa Barat, Tim Kunjungan Spesifik Komisi
VII DPR yang dipimpin oleh Kardaya Warnika (F-Gerin-
dra) bersama Lucky Hakim (F-PAN) dan Inas Nasrullah
Zubir (F-Hanura) mengunjungi Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Nelayan (SPBN) Indramayu dan Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Banker Pelabuhan Kejawanan Cirebon.
Disana anggota Komisi VII DPR RI Inas Nasrullah Zubir
mendesak pemerintah membuat Program Kartu Diskon
Nelayan, yang nantinya dipergunakan membeli bahan
bakar solar untuk bahan bakar perahu nelayan, hal ini
karena dia melihat subsidi solar untuk nelayan pelaksa-
naannya masih tidak tepat sasaran.
“BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi ini untuk ne-
layan yang mana?, justru saya melihat para juragan
besar yang menikmatinya,” kata Inas yang juga politisi
Hanura ini.
Inas menambahkan, Pemerintahan Presiden Joko
Widodo jangan hanya terbatas hanya Kartu Indonesia
Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indone-
sia Sejahtera, “Kasih Nelayan yang tepat sasaran yaitu Dalam pertemuan dengan sejumlah nelayan mereka
kartu diskon BBM untuk nelayan. Itu yang benar-benar mengeluhkan setelah harga solar naik, antrian ternyata
tepat sasaran kepada nelayan yang memiliki kapal-kapal masih panjang dan lama.Sudah sebulan masih juga be-
kecil. Kartu Diskon dengan nama bersangkutan sudah lum mendapatkan solar sebagai bahan bakar kapalnya,
tertera disitu dan ada chipnya,” tegasnya. sehingga mereka belum bisa melaut untuk mencari ikan.
Pada kunjungan itu, dia tidak melihat nelayan yang Salah seorang nelayan, Taryono, mengharapkan an-
benar-benar susah, mereka tidak mempermasalahkan trian BBM bagi nelayan dapat dipercepat. Sebelumnya
BBM naik asalkan, BBM tetap tersedia. Misalkan pemi- dalam tiga hari sudah dapat jatah BBM, tapi sekarang
lik kapal mempunyai lebih 100 dari kapal di bawah 30 sudah sebulan belum juga mendapatkan giliran pengi-
GT, apakah pantas untuk tetap disubsidi.“Persoalannya sian BBM.
apakah pantas dia (Juragan Nelayan-red) mendapatkan “Saya rasa keberatan, jadi tolonglah bapak bijaksana
BBM bersubsidi?,” ungkapnya lagi. bagaimana caranya nelayan jangan terhambat karena
Maka dari itulah, harus dilakukan pendataan terkait BBM, supaya ekonomi rakyat tidak tersendat-sendat,”
nelayan yang pantas untuk mendapatkan subsidi BBM, keluhnya kepada para anggota dewan yang hadir.
melalui Kartu Diskon Nelayan. “Harus didata dengan Kasan, seorang nahkoda kapal nelayan juga meng-
benar nelayan yang memiliki kapal sendiri memang inginkan agar solar sebagai bahan bakar kapalnya agar
untuk mencari nafkah dengan kapalnya, itulah yang mudah untuk memperolehnya, “Saya orang kecil, har-
harus disubsidi, bukan juragan kapal yang disubsidi. ga solar naik tidak dipermasalahkan tapi yang penting
Ini salah sasaran kepada cukung-cukong. Para cukong orang kecil jangan dipersulit untuk mendapatkannya,”
yang dapat subsidi, bukan nelayan kecil. Ini yang harus katanya. (nt/sc/as) foto: nita, suciati, agung/parle/hr
dihindari,” katanya.
64 PARLEMENTARIA EDISI 120 TH. XLIV, 2014