Page 70 - MAJALAH 72
P. 70
LIPUTAN KHUSUS
r
t
p
e
a
n
a
h
a
t
t
r
i
s
e
g
a
u
t
m
b
u
a
n
h
k
y
a
n
n
m
e
g
strategis pertahanan yang membutuhkan untuk mau memberikan
s
127
T
an
il
tr
yun.
anggar
sekitar
anggaran sekitar Rp 127 trilyun. Tetapi, perhatian yang lebih serius
Rp
etapi,
mengingat keterbatasan anggaran yang
mengingat keter batasan anggar an yang kepada Alutsista TNI, tetapi
dimiliki bangsa ini, akhirnya disepakati
d i m i l i k i b a n g s a i n i , a k h i r n y a d i s e p a k a t i DPR menurut Andreas Anggota Komisi I DPR,
anggaran sekitar Rp 35 trilyun. terdiri dari beberapa fraksi, Andreas Pareira
jumlah
men
ya
eas
Andreas menyayangkan dari jumlah dan usulan tersebut awalnya
i
ndr
dar
yangkan
anggar an tersebut masih dipoto ng dari pemerintah sehingga hal
anggaran tersebut masih dipotong
lagi oleh pemer intah dalam r angka tersebut menjadi tanggung
lagi oleh pemerintah dalam rangka
penghematan anggaran pada beberapa
penghematan anggar an pa da beber apa jawab pemerintah. Ketika
n
l
u
.
t tahun lalu menjadi Rp 33 trlyun. Hal pemerintah mengajukan
n
a
l
a
j
i
m
H
e
d
3
t
r
a
h
u
3
l
y
R
u
a
p
n
l
ini tentun ya akan ber dampak kepa da anggaran pada
ini tentunya akan berdampak kepada
alokasi-alokasi yang menyangkut
alo kasi-alo kasi yang men yangkut tahun ini, menurut
kepada satuan-satuan yang ada di
bidang pertahanan.
Hal lain yang menyangkut
anggaran adalah adanya komposisi
dari tiap angkatan, Mabes TNI,
dan Dep han. “ T NI A U memper oleh
dan Dephan. “TNI AU memperoleh
alokasi anggaran yang paling kecil,”
alo kasi anggar an yang paling kecil, ”
jelasnya.
ya,
A
sehar
usn
ndr
ut
enur
Menurut Andreas, seharusnya,
eas,
TNI AU dan TNI AL yang dalam tentara kita pada situasi yang bukan
melaksanakan tugasnya menggunakan Andreas sudah kelihatan bahwa merupakan situasi perang, hal ini akibat
alutsista yang diawaki oleh personil pertahanan bukan merupakan sesuatu dari konsekuensi-konsekuensi dari
TNI mendapatkan anggaran yang hal yang prioritas. “Mungkin prioritas kita mengabaikan system pertahanan,”
lebih besar. Jadi selain pendekatan- yang ketujuh,” jelasnya. ujarnya.
pendekatan pada personal tiap-tiap Andreas juga merasa prihatin atas Andreas berharap pemerintah
angkatan, harus juga ada pendekatan penjelasan Menteri Pertahan Ri dalam kedepannya memberikan perhatian
yang proporsional kepada alutsista beberapa Rapat Kerja dengan Komisi I yang lebih terhadap alat pertahanan
yang dimiliki tiap angkatan. “Dalam DPR. “Dalam beberapa dekade kedepan Negara. Perhatian berupa penguatan alat
hal ini pemerintah kurang memberikan ini pemerintah memprediksi tidak akan pertahanan tersebut bukan hanya untuk
perhatian,” ujarnya. terjadi perang, sehingga anggaran lebih perang tetapi untuk memperkuat dan
Andreas menjelaskan, pendekatan banyak masuk ke bidang ekonomi dan mengamankan wilayah terutama laut
secara fungsional yang disesuaikan social,” ungkapnya. dan udara yang kita miliki.
dengan tugas-tugasnya juga harus Menurutnya hal itu memang benar, Andreas juga berharap agar
dilakukan oleh pemerintah saat ini. tapi kita tidak bisa menjaga Negara pemerintah dapat mengembangkan
Mengingat tugas Angkatan Laut adalah yang besar ini, wilayah yang luas ini dan industri strategis dalam negeri yang
menjaga wilayah pertahanan dengan potensi alam yang banyak ini dengan berkaitan dengan produksi alat-alat
kekuatan alutsista yang modern dan pertahanan yang seadanya. pertahanan Negara. Menurutnya, perlu
tercanggih. Dalam hal ini Andreas mencontohkan adanya koordinasi antar Departemen
“Saya fikir diantara dua pihak ini, Negara Cina dan India. Menurutnya, Pertahanan dan Bappenas dalam suatu
Pemerintah dalam hal ini Departemen biarpun negaranya miskin namun system untuk mendukung industri
Pertahanan, Mabes TNI dan DPR mereka tetap memperkuat system strategis dalam negeri agar kita mampu
duduk bersama membincangkan pertahanannya, demikian India. dan mau memproduksi alat pertahanan
masalah ini,” pintanya. Kembali Andreas mengingatkan, Negara.
Menurutnya, wilayah laut dan negara-negara di wilayah Asia Pasific Menurutnya, negara-negara yang
udara Indonesia sangat penting. selalu berlomba meningkatkan kualitas memiliki kepentingan-kepentingan
alutsista. Karena itu bangsa Indonesia
Disamping kita menggunakan system a a lutsista. K ar ena itu tidak pernah menginginkan Negara
pertahanan territorial, tapi dari rencana sebagai bangsa yang besar di wilayah lain memiliki system pertahanan yang
kebijakan pertahanan kita, territorial Asia Pasifik harus dapat mengimbangi kuat, seperti halnya Amerika tidak
secara bertahap akan direduksi sehingga kekuatan militer dari Negara-negara menginginkan Cina memiliki system
kedepan kita akan memperkuat system tetangga. Jika bangsa ini tidak bisa pertahanan yang kuat. “Negara lain
pertahanan laut dan udara. mengimbangi hal tersebut dengan juga tidak menginginkan Indonesia
sistem persenjataan yang memadai, maka mempunyai system pertahanan yang
Prioritas ketujuh akibatnya timbul kasus yang sedang kuat, karena itu kita sendiri yang harus
DPR khususnya Komisi I tidak mau berkembang saat ini yaitu Ambalat. memperkuat system pertahanan kita
l
y
)
y
l
ol
ol
menghambat segala usaha pemerintah “Kita tidak perlu mengorbankan sendiri,” tegas Andreas.(olly)
PARLEMENTARIA TH. XL NO. 72