Page 17 - Stabilitas Edisi 211 Tahun 2025
P. 17

Rumah era Presiden Joko WIdodo,
          penyaluran KPR subsidi oleh BTN telah
          mencapai hampir dua juta unit rumah.
            Selain itu, Nixon mengusulkan,
          kombinasi skema selisih suku
          bunga (SSB) dan Fasilitas Likuiditas
          Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan
          pengurangan masa subsidi dari 20 tahun
          menjadi 10 tahun, serta perpanjangan
          tenor KPR dari 20 tahun menjadi 30
          tahun merupakan opsi yang terbaik
          karena tidak membebankan APBN dan
          membantu masyarakat dengan angsuran
          yang lebih murah. Pasalnya, berdasarkan
          data BTN, hampir 70 persen debitur
          FLPP melakukan pelunasan pada tahun
          ke­10.
            “Jadi, pemerintah bisa menggunakan
          subsidinya setelah 10 tahun itu untuk
          diberikan ke pengajuan baru, sehingga   digulirkan kembali untuk pengajuan KPR
          daya jangkaunya lebih luas. Sedangkan   selanjutnya.
          tenor kreditnya sudah disepakati     Selain itu, BRI selaku salah satu bank
          usulannya dengan Kementerian PKP dan   pelaksana utama untuk skema FLPP dan   Otoritas mendukung
          Badan Pengelola Tabungan Perumahan   Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)   program 3 juta rumah
          Rakyat (BP Tapera) untuk diperpanjang   juga berkomitmen untuk mendukung   dengan meminta
          hingga 30 tahun, sehingga ketika   program 3 juta rumah dengan          perbankan untuk
          bunganya floating, angsurannya juga akan   menargetkan penyaluran pembiayaan   tidak mempersulit
          turun,” kata Nixon.               untuk 17.701 unit rumah subsidi pada   atau melarang
            BTN juga telah menyampaikan     tahun 2025.                           pemberian pinjaman
          kepada pemerintah mengenai kebutuhan   BRI menargetkan penyaluran Kredit   pada debitur non-
          dukungan penjaminan bagi obligasi yang   Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi   lancar.
          akan diterbitkan BTN dalam rangka   sebesar Rp2,92 triliun melalui skema
          mendapatkan tambahan pendanaan    FLPP dan Tapera pada tahun ini.
          untuk Program 3 Juta Rumah. Dengan   Langkah ini diharapkan dapat memberi
          adanya jaminan dari pemerintah, BTN   akses bagi masyarakat untuk memiliki
          akan mendapatkan kupon bunga yang   hunian pertama dengan angsuran yang
          lebih murah dan size yang lebih besar   terjangkau.
          karena dananya berasal dari luar negeri.
            Dengan adanya jaminan dari      Direktur Bisnis Konsumer BRI,
          pemerintah, BTN akan mendapatkan   Handayani menyampaikan bahwa
          kupon bunga yang lebih murah dan size   langkah ini merupakan wujud nyata
          yang lebih besar karena dananya berasal   dukungan BRI terhadap agenda
          dari luar negeri. Selain menerbitkan   pembangunan nasional pemerintah.
          obligasi, BTN juga berharap pemerintah   “BRI percaya bahwa program ini
          mengizinkan perseroan melakukan   adalah langkah strategis untuk
          sekuritisasi aset atas portofolio KPR   memberikan hunian yang layak sekaligus
          FLPP.                             meningkatkan taraf hidup masyarakat.
            Melalui sekuritisasi aset, BTN   Dukungan BRI sejalan dengan visi
          dapat menjual portofolio KPR subsidi   Presiden Republik Indonesia untuk
          tersebut untuk menarik pendanaan   menciptakan pembangunan inklusif bagi
          dari investor domestik dan luar negeri,   seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya. *
          sehingga dana yang didapatkan dapat


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 211 / 2025 / Th.XX 17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22