Page 19 - Stabilitas Edisi 211 Tahun 2025
P. 19
erumahan, tidak diragukan juta unit.
lagi, adalah kebutuhan pokok Angka tersebut menurut Harie
yang terus menjadi perhatian berarti akan ada sebanyak 25 unit rumah
Pmasyarakat dan pemerintah. baik baru maupun renovasi disetiap desa.
Besarnya pasar perumahan di Indonesia Demikian juga untuk kawasan perkotaan
karena besarnya jumlah penduduk, telah yang ditargetkan di angka 1 juta unit
mendorong pemerintah menggulirkan rumah. Hal ini merupakan peluang
insisiasi pembangunan rumah untuk bagi dunia usaha. Tinggal pemerintah
rakyat. Yang terakhir adalah Program mencari terobosan bagaimana program
3 Juta Rumah dari Presiden Prabowo program tersebut bisa terserap pasar
Subianto. dengan baik oleh masyarakat dan pasar.
Program ambisius ini tentu “Dengan jumlah penduduk yang
membutuhkan dukungan dari pihak banyak, housing backlog yang besar
pengembang terutama mereka yang dan kriteria calon pembeli rumah di
termasuk korporasi yang memiliki Indonesia yang makin beragam, bagi
kapasitas besar. Setidaknya sudah pemerintah, pelaku usaha dan perbankan
ada dua developer besar yang bersedia perlu kolaborasi mengatasi sumbatan
bergotong royong dengan pemerintah dan hambatan baik dari sisi supply dan
mewujudkan proyek yang memang demandnya agar program 3 juta rumah
ditujukan kepada masyarakat bisa berjalan,” ujar Harie.
berpendapatan rendah. Nada yang sama juga diungkapkan
Sebagaimana diketahui, untuk oleh Asosiasi Pengembang Rumah
merealisasikan program 3 juta rumah Sederhana Sehat Nasional (Apernas). Hari Ganie,
di tengah keterbatasan anggaran Ketua Umum Appernas Jaya, Andriliwan Wakil Ketua Umum DPP REI
Kementerian Menteri Perumahan dan Muhamad menuturkan tantangan Dengan jumlah
Kawasan Permukiman yang hanya untuk membangun rumah di perdesaan
Rp5 triliun untuk 2025. Sang Menteri, adalah sulitnya mendapatkan material penduduk yang
Maruarar Sirait, ingin program ini bangunan. Hal itu berdasarkan banyak, housing
digarap secara gotong royong dan pengalamannya membangun rumah
menggandeng pihak swasta. Pemerintah subsidi di beberapa wilayah perdesaan, backlog yang besar
telah menggandeng PT Agung Sedayu seperti di NTT, Papua, maupun di dan kriteria calon
Group dan PT Bumi Samboro Sukses Serang.
dalam proyek pembangunan 250 unit “Sangat sulit kalau di desa. Apalagi pembeli rumah di
rumah di Tangerang yang diresmikan kalau kita di Papua, di NTT, kita susah Indonesia yang
awal pembangunannya pada awal sekali kalau mau cari pasir. Mau cari
November 2024 lalu. semen itu sangat mahal di sana,” katanya makin beragam,
Selain itu, ada puluhan lainnya yang saat ditemui di selasela acara Diskusi bagi pemerintah,
tergabung dalam asosiasi pengembang Program 3 Juta Rumah di Auditorium
yang sudah berkomitmen berperan pada Kementerian Pekerjaan Umum, akhir pelaku usaha
proyek yang direncanakan diwujudkan tahun lalu. dan perbankan
di perdesaan sebanyak 2 juta unit dan di Walaupun demikian, hampir perlu kolaborasi
perkotaan sebanyak 1 juta unit. semua pengembang yang tergabung
Akan tetapi, kalangan pengembang dalam asosiasi menyatakan akan tetap mengatasi
menilai bahwa pengusaha akan mendukung program pemerintah yang sumbatan dan
menghadapi tantangan besar ketika akan meningkatkan jumlah pasokan
harus menggarap proyek itu di wilayah rumah itu. Mereka hanya berharap hambatan.
perdesaan. Salah satunya diungkapkan pemerintah lebih memperhatikan
Realestat Indonesia (REI). Hari permasalahan sisi ketersediaan lahan,
Ganie, Wakil Ketua Umum DPP REI material bangunan, dan juga perizinan
menjelaskan bahwa salah satu titik bangunan.
beratnya adalah penyediaan rumah layak Terkait permasalahan ketersediaan
huni di Kawasan Pedesaan sebanyak 2 lahan, pemerintah sejatinya memahami
www.stabilitas.id Edisi 211 / 2025 / Th.XX 19

