Page 15 - Stabilitas Edisi 211 Tahun 2025
P. 15
di tengah jalan. Pemerintah sudah
mendorong Bank Indonesia untuk
menggelontorkan insentif likuiditas
sebesar Rp 80 triliun.
Sebelumnya, pada pertengahan bulan
Februari lalu, Menteri Perumahan dan
Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar
Sirait mengadakan pertemuan dengan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Hadir juga di pertemuan yang digelar di
Gedung Bank Indonesia itu, Erick Thohir
Menteri BUMN, Pandu Sjahrir Pengurus
Badan Pengelola Invedtasi (BPI)
Danantara, dan Mukhamad Misbakun,
Ketua Komisi XI DPR RI.
Maksud dari pertemuan tersebut
yaitu untuk membahas dukungan
Bank Indonesia dalam membantu
likuiditas pembiayaan perbankan untuk
menyalurkan kredit ke sektor perumahan
melalui skema Kredit Perumahan Rakyat
(KPR).
BI mendukung program tersebut Mahendra Siregar,
melalui penambahan kebijakan Ketua Dewan Komisioner OJK
insentif Likuiditas Makroprudential Untuk itu, kami
(KLM) berupa insentif Giro Wajib
Minimum (GWM) kepada perbankan mengambil langkah
yang menyalurkan kredit ke sektor kebijakan yang
perumahan. BI akan menambah insentif
likuiditas menjadi Rp80 triliun kepada holistik dengan
industri perbankan secara bertahap. mempermudah dan
erumahan, harus diakui, “Dukungan konkret untuk
hampir selalu menjadi sektor kesuksesan 3 juta rumah, dari Rp 23,19 memperluas akses
jagoan di setiap pemerintahan triliun saat ini akan dinaikkan menjadi kredit pembiayaan
Pdalam dua dekade belakangan. Rp80 triliun untuk mendukung program
Bagi perbankan, pembiayaan di sektor ini perumahan. Kami berkeyakinan kepemilikan
juga menjadi andalan. perumahan akan mendorong rumah KPR bagi
Oleh karena itu, ketika pemerintah pertumbuhan ekonomi tinggi dan
Prabowo Subianto mulai melaksanakan membuka lapangan kerja,” ungkap Perry. masyarakat
janji kampanyenya untuk membangun Menteri BUMN Erick Thohir berpendapatan
3 juta rumah, ada gairah dari pelaku mengatakan pentingnya peran rendah.
jasa keuangan, terutama perbankan. perbankan dalam mendukung program
Namun begitu, sebagai lembaga bisnis, perumahan rakyat yang masif. Dalam
pemberian dana kepada nasabah terkait upaya memenuhi kebutuhan rumah
pinjaman perumahan harus melalui bagi masyarakat, Bank Himpunan Milik
proses yang sesuai perhitungan bisnis. Negara (Himbara) diharapkan terus
Jika tidak maka itu sama saja bank berkolaborasi dengan bankbank swasta
menabung risiko di masa depan. guna mempercepat realisasi program
Sebagaimana diketahui, pemerintah tersebut.
sudah sangat menggebugebu “Selama ini, Bank Himbara, terutama
memastikan program ini segera bergulir BTN, telah mengelola sekitar 80 persen
dan tidak mendapatkan masalah pasar pendanaan rumah subsidi. Kami
www.stabilitas.id Edisi 211 / 2025 / Th.XX 15

