Page 13 - Stabilitas Edisi 211 Tahun 2025
P. 13

Oleh karena itu, Otoritas Jasa   pemerhati ekonomi menilai bahwa
          Keuangan (OJK) telah melonggarkan   program ini terlalu ambisius untuk
          syarat kredit pemilikan rumah (KPR)   diwujudkan mengingat kondisi saat
          untuk warga berpenghasilan rendah,   ini dan pengalaman program serupa
          demi program tersebut. Ketua      sebelumnya. Pemerintahan sebelumnya
          Dewan Komisioner OJK Mahendra     memiliki program pembangunan 1 juta
          Siregar mengatakan pihaknya telah   rumah setiap tahun. Program yang
          mengeluarkan serangkaian kebijakan   sudah dicanangkan sejak 2014 itu baru
          untuk mendukung pembiayaan sektor   terealisasi pada 2018. Pemerintah juga
          perumahan.                        sempat punya program pembangunan
            Salah satunya adalah kualitas   1.000 tower, pada 2009. Namun program
          KPR yang cukup dinilai berdasarkan   itu tercatat hanya berhasil tidak sampai
          ketepatan pembayaran alias satu pilar   20 persen.
          saja. “Lebih longgar dibandingkan kredit   Maka dari itu, tidak mengherankan
          lainnya, di mana bank menilai dengan   program 3 juta rumah mendapatkan
          tiga pilar, yaitu prospek usaha, kinerja   penilaian pesimistis dari pengamat
          debitur, dan kemampuan membayar,”   ekonomi. “Bisa 10 persen saja sudah
          kata dia akhir Januari lalu. Kelonggaran   bagus,” kata Bhima Yudhistira, ekonom
          ini tertuang dalam Peraturan OJK   Celios. Beberapa hal yang mendasari
          (POJK) Nomor 40/POJK.03/2019      penilaian itu terutama adalah karena
          tentang Penilaian Kualitas Aset Bank   masih adanya kendala di sisi lahan.
          Umum.                                Menurut dia, ketersediaan lahan
            Selain itu, OJK juga mendukung   dan harga tanah yang cenderung tinggi   Fahri Hamzah, Wakil Menteri
          Peraturan Pemerintah (PP) Nomor   akan membuat target pembangunan 3   Perumahan dan Kawasan
          47 Tahun 2024 tentang penghapusan   juta rumah itu sulit tercapai sehingga   Permukiman atau PKP.
          tagihan kredit macet di bank­bank   masih sulit diprediksi dampak kepada   Tugas pertama
          BUMN. Kebijakan penghapusan kredit   pertumbuhan ekonomi.
          macet ini diharapkan membantu para   Harus diakui bahwa ketersediaan   kami adalah
          petani dan nelayan yang tercatat di   lahan dan harga tanah yang tinggi adalah   menyelesaikan
          Sistem Layanan Informasi Keuangan   masalah klasik yang terus membelit
          (SLIK) OJK untuk mendapatkan kredit,   program perumahan untuk rakyat sejak   masalah tanah,
          termasuk KPR subsidi.             lama. Dan untuk program 3 juta rumah   termasuk database
            Sementara itu para pelaku usaha   ini pemerintah beranji akan segera
          perbankan tampaknya cukup antusias   mengurusnya. “Tugas pertama kami   tanah, ketersediaan
          menyambut kebijakan yang akan     adalah menyelesaikan masalah tanah,   tanah, dan ongkos
          mempengaruhi lini usaha pembiayaan   termasuk database tanah, ketersediaan
          perumahan. Berdasarkan survei yang   tanah, dan ongkos pembangunan rumah,   pembangunan
          dilakukan Perbanas dan dilaporkan   karena harga tanah saat ini sangat tinggi,”   rumah, karena
          dalam Perbanas Mortgage Confidence   kata Wakil Menteri Perumahan dan
          Index (PMCI) 2024, perbankan cukup   Kawasan Permukiman atau PKP, Fahri   harga tanah saat ini
          yakin dengan program tersebut dengan   Hamzah.                         sangat tinggi.
          indeks keseluruhan 74,18 persen (mid-  Dari hasil identifikasinya, dia
          high). “Sumber utama confidence ini   menemukan banyak perusahaan properti
          berasal dari kemampuan operasional   yang juga berperan sebagai spekulan
          internal perbankan dalam menyalurkan   tanah selain itu pemerintah harus
          pembiayaan perumahaan, di tengah   menghadapi kenyataan bahwa saat ini
          kondisi pasar yang sedang lesu.   telah terjadi penguasaan tanah yang
          Perbankan menyambut positif Program 3   terlalu terpusat oleh segelintir orang.
          Juta Rumah dan mengharapkan adanya   “Banyak perusahaan properti berdiri
          dukungan kebijakan terkait hal ini,” kata   bukan untuk menjadi developer tapi
          lembaga itu.                      untuk menjadi spekulan tanah. Ini juga
            Meski demikian, beberapa kalangan   kita harus kritik,” sambung dia. *


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 211 / 2025 / Th.XX 13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18