Page 16 - Stabilitas Edisi 211 Tahun 2025
P. 16

juga berharap Bank Himbara lainnya,   rendah dan granular untuk kredit
                                            seperti Bank Mandiri, Bank Syariah   pemilikan rumah (KPR), sehingga
                                            Indonesia (BSI), dan BNI, dapat terus   semakin memudahkan masyarakat yang
                                            berkolaborasi,” ujarnya.           membutuhkan pembiayaan rumah.
                                                                                  Dorongan dari OJK itu terlihat agak
                                            Hitung Risiko                      berisiko, mengingat bank berpotensi
                                               Sementara itu, Ketua Dewan      melanggar praktik bisnis yang aman.
                                            Komisioner OJK, Mahendra Siregar   Hal itu dirasakan juga oleh Direktur
                                            menggaungkan lagi pentingnya       Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti.
                                            dukungan sektor perbankan dalam    Menurut dia, dorongan atau endorsement
                                            program ini. Bahkan secara khusus   dari OJK berpotensi menimbulkan risiko
                                            dia meminta perbankan untuk tidak   kredit di kemudian hari. “Pembiayaan
                                            mempersulit atau melarang pemberian   seharusnya diberikan kepada debitur
                                            kredit kepada debitur non­lancar. “Kami   yang punya track record baik dan
                                            juga telah menegaskan berdasarkan bukti   lancar,” ujar dia. “Jika pembiayaan tetap
                                            konkret pelaksanaan selama ini, bahwa   dipaksakan untuk debitur non lancar
                                            tidak ada terdapat larangan pemberian   maka akan berpotensi menimbulkan
                                            kredit bagi debitur non­lancar,” kata dia.   risiko tinggi. Dana yang disalurkan bisa
                                               Menurut Mahendra, meskipun ada   jadi tidak kembali (ke bank).”
                                            anggapan bahwa debitur non­lancar     Bank, lanjut Esther, tentu
                                            sulit mendapatkan akses kredit, faktanya   menginginkan performa bisnisnya
                                            tidak ada larangan yang menghalangi   meningkat dan pembiayaan yang
                          Esther Sri Astuti,   pemberian kredit kepada mereka.  dilakukannya lancar. Tetapi jika bank
                     Direktur Eksekutif Indef  Mahendra mengatakan proyek      dipaksa membiayai debitur non lancar
                      Pembiayaan            perumahan bagi masyarakat          maka risiko kebangkrutan atau minimal
                                                                               meningkatkan risiko kredit akan
                                            berpenghasilan rendah itu akan memiliki
                       seharusnya           banyak manfaat buat ekonomi. Dengan   meningkat.

              diberikan kepada              membangun jutaan rumah diharapkan   Respons Perbankan
                                            tidak hanya memenuhi kebutuhan
                     debitur yang           hunian, tetapi juga memberikan dampak   Direktur Utama BTN, Nixon LP
            punya track record              ekonomi yang signifikan, menciptakan   Napitupulu sejatinya menyambut baik
                 baik dan lancar.           multiplier effect yang besar, dan   program pemerintah tersebut. Sebagai
                                            mendorong investasi serta pertumbuhan
                                                                               pemimpin pasar dalam pembiayaan
               Jika pembiayaan              ekonomi nasional.                  rumah terutama untuk kelas menengah
                                               Oleh karena itu, OJK telah
               tetap dipaksakan             merumuskan kebijakan yang lebih    ke bawah, BTN siap untuk berkontribusi
                                                                               dalam program tiga juta rumah ini.
                    untuk debitur           holistik guna mempermudah dan         Meski begitu, pihaknya tetap
                non lancar maka             memperluas akses kredit pembiayaan   meminta pemerintah untuk memberikan
                                                                               sedikit terobosan untuk memastikan
                                            kepemilikan rumah (KPR) bagi
                akan berpotensi             masyarakat berpendapatan rendah.   penyaluran dan memitigasi risiko. “Di
           menimbulkan risiko               “Untuk itu, kami mengambil langkah   antaranya yakni perubahan skema
                                            kebijakan yang holistik dengan
                                                                               subsidi atau bantuan pembiayaan
              tinggi. Dana yang             mempermudah dan memperluas akses   perumahan, perpanjangan jangka waktu
            disalurkan bisa jadi            kredit pembiayaan kepemilikan rumah   pembiayaan sehingga angsuran menjadi
                                                                               lebih murah, serta permintaan dukungan
                                            KPR bagi masyarakat berpendapatan
                   tidak kembali.           rendah,” jelas Mahendra.           untuk alternatif sumber pendanaan
                                               Adapun, kata Mahendra, langkah   selain dari Anggaran Pendapatan dan
                                            kebijakan yang diambil oleh OJK    Belanja Negara (APBN),” ujar Nixon.
                                            mencakup penilaian kualitas aset      BTN adalah pihak yang selalu
                                            yang lebih sederhana, dengan hanya   hadir pada setiap program perumahan
                                            mengandalkan satu pilar saja. Selain   pemerintah. Pada periode pemerintahan
                                            itu, OJK juga mengenakan bobot risiko   sebelumnya dalam Program Sejuta


         16   Edisi 211 / 2025 / Th.XX    www.stabilitas.id
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21