Page 81 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 81

engelolaan dan konsumsi
                  bahan bakar kendaraan
                  bermotor selalu menjadi
          Pisu sensitif di negeri ini.
          Anggaran negara yang seret tidak bisa
          mengimbangi fluktuasi harga dunia yang
          selalu menuntut subsidi yang lebih besar
          dari waktu ke waktu.
            Tahun ini ketika konflik geopolitik
          di Eropa dan perubahan ekonomi pasca      ke dePannya kita
          pandemi mulai mengganggu pasokan   MeMang MeMerlukan
          minyak bumi yang pada akhirnya
          mendongkrak harga global, Indonesia   teknologi inforMaSi
          kembali berhadaan dengan buah             untuk Mengatur
          simalakama Bahan Bakar Minyak (BBM).      BBM SuBSidi agar
            Pemerintah sudah menaikkan harga
          BBM jenis pertamax namun masih               tePat SaSaran
          mempertahankan jenis subsidi: pertalite      dan MenCegah
          dan solar. Meski begitu hal tersebut
          diprediksi tidak akan bertahan lama,       Penyelewengan
          karena tekanan harga global tak jua sirna.       diStriBuSi di
            Jurus baru pun kembali disiapkan
          yaitu dengan melakukan pembatasan    laPangan, Sehingga                Erika retnowati,
          pembelian dua jenis BBM bersubsidi itu.   Perlu Menggunakan            Kepala BPH Migas
          Dengan begitu diharapkan subsidi akan
          lebih tepat sasaran.                              PenCatatan
            Langkah darurat itu dilakukan                   elektronik.
          pemerintah melihat kemungkinan
          terburuk yang bakal terjadi pada akhir
          tahun ini. Badan Pengatur Hilir Minyak
          dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat
          kuota BBM khususnya solar subsidi dan
          pertalite dalam kondisi kritis. Bahkan
          diproyeksikan kuota tersebut bakal habis
          pada Oktober-November sebelum 2022
          berakhir. Kenyataan ini tentu cukup   51,24 persen dari kuota yang ditetapkan   kelompok masyarakat yang berhak untuk
          mengkhawatirkan mengingat dampaknya   sebesar 15,10 juta kiloliter pada APBN   menggunakan Jenis BBM Tertentu (JBT)
          yang akan menyebar ke semua sektor.  2022. Sementara itu, realisasi penyaluran   solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan
            Berdasarkan catatan BPH Migas juga,   pertalite sudah mencapai 13,26 juta   (JBKP) pertalite.
          hingga Juni 2022 konsumsi solar subsidi   kiloliter atau sebesar 57,56 persen dari   “Di mana di beleid saat ini pertalite
          sudah di atas 50 persen dan konsumsi   kuota yang dipatok dalam APBN 2022 di   belum ada aturannya. Sehingga dengan
          rata-rata harian bulanan mengalami   angka 23,05 juta kiloliter.     revisi perpres ini penyalurannya akan
          kelebihan di atas 10 persen. Tak hanya   Sampai tulisan ini dibuat, pemerintah   lebih tepat sasaran,” ujar Kepala BPH
          solar subsidi, konsumsi bahan bakar jenis   sedang menggodok revisi Peraturan   Migas Erika Retnowati, awal Juli.
          pertalite tercatat sampai dengan Juni   Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang   Jika ditelisik, aturan saat ini bagi
          2022 sudah di atas 50 persen. Artinya   Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga   solar subsidi berdasarkan volume untuk
          jika tidak ada upaya pengendalian maka   Jual eceran Bahan Bakar Minyak yang   transportasi darat, kendaraan pribadi
          subsidi bakal habis di Oktober atau   mengatur pembatasan penerima BBM   plat hitam 60 liter/hari, angkutan umum
          November tahun ini.               bersubsidi dan penugasan agar jenis solar   orang/barang roda empat sebanyak 80
            Masih mengutip data yang sama,   subsidi dan pertalite lebih tepat sasaran.   liter/hari, sedangkan angkutan umum/
          jika lebih rinci, hingga 20 Juni 2022,   Revisi Perpres 191/2014 akan memuat   orang roda enam sebanyak 200 liter/
          realisasi konsumsi solar sudah mencapai   aturan teknis terbaru terkait ketentuan   hari. Kemudian yang dikecualikan untuk


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII  81
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86