Page 86 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 86
Dorong Akselerasi
Mendapati adanya peraturan baru
itu, pelaku bisnis mau tidak mau harus
segera menyesuaikan diri sebagai bagian
dari manajemen risiko kepatuhan. Meski
begitu, beberapa bank besar mengakui
bahwa peraturan baru tersebut tidak
mengganggu transformasi teknologi
digital yang tengah dan masih dilakukan.
kaMi BerharaP PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Peraturan ojk (BMRI) atau Bank Mandiri menyambut
yang dikeluarkan baik kebijakan wasit jasa keuangan yang
menerbitkan regulasi baru tersebut.
daPat MeMitigaSi Manajemen mengakui aturan tersebut
riSiko dari PotenSi juga sejalan dengan strategi transformasi
digital Bank Mandiri dalam rangka
Serangan SiBer menyediakan solusi keuangan bagi
dan PenCuri masyarakat, termasuk mendorong
peningkatan inklusi keuangan di Tanah
data naSaBah Air. Adapun keamanan dan penguatan
PerBankan operasional teknologi memang kunci di
era digital sekarang.
aestika oryza Gunarto, di tengah Tak hanya itu, Bank Mandiri juga
Sekretaris Perusahaan BRI PerkeMBangan sudah menerapkan prinsip prudensial
yakni kecakapan dan kesiapan sistem
teknologi teknologi informasi untuk menunjang
digital. keamanan dan kenyamanan transaksi
keuangan nasabah. Hal itu termasuk
dari sisi kesiapan Sumber Daya Manusia
(SDM) melalui program Mandirian Siap
Jadi Digital. Kesemuanya diterapkan
dalam rangka mengakselerasi digitalisasi.
Senada, Sekretaris Perusahaan BRI
Aestika Oryza Gunarto berharap POJK
yang dikeluarkan dapat memitigasi risiko
dari potensi serangan siber dan pencuri
data nasabah perbankan di tengah
perkembangan teknologi digital. Adapun
Jika di telisik, regulasi ini dinilai memadai. saat ini, arah pengembangan digital BRI
mampu mengakomodasi seluruh pilar Selanjutnya dalam mendukung tata akan difokuskan pada tiga hal, yakni
dalam cetak biru transformasi digital kelola TI, bank perlu memastikan bahwa digitizing core, digital ecosystem, dan new
perbankan. Diawali dengan pengaturan penyelenggaraan TI dapat memenuhi digital proposition.
terkait tata kelola penyelenggaraan TI kebutuhan organisasi. Hal tersebut Terkait perlindungan dan tata kelola
yang bertujuan untuk meningkatkan dilakukan dengan penyusunan arsitektur data, BRI telah memiliki tata kelola yang
peran direksi, dewan komisaris, dan TI yang menerjemahkan strategi baik mengacu pada standar internasional
seluruh pihak yang berkaitan dengan organisasi menjadi rencana sistem yang menjadi acuan industri Selain itu,
penyelenggaraan TI di bank. Dengan informasi berdasarkan pemahaman BRI juga melakukan serangkaian tahapan
demikian bank dapat memaksimalkan atas strategi organisasi. Arsitektur TI pengecekan keamanan dari setiap
value added dari penyelenggaraan merupakan cetak biru yang menjadi teknologi yang akan digunakan sehingga
teknologi informasi sesuai dengan landasan bagi bank dalam mengatur, dapat meminimalisir celah keamanan
strategi digitalisasi perbankan yang merencanakan, dan menentukan TI yang yang mungkin terjadi.
diikuti dengan mitigasi risiko yang mendukung proses bisnis organisasi. Pada aspek ini, BRI menyadari
86 Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII www.stabilitas.id

