Page 25 - Stabilitas Edisi 185 Tahun 2022
P. 25

jika tidak mau perekonomian berjalan ke
                                            arah tubir jurang keterpurukan.
                                               Salah satu yang menyedot perhatian
                                            adalah praktik penggunaan mata uang
                                            kripto. Mata uang berbasis teknologi
                                            blockchain yang dipromosikan untuk
                                            menjadi alat transaksi sejak satu
                                            dasawarsa lalu, terus mengalami
                                            perkembangan. Meski menghadapi
                                            tembok tebal aturan dari bank sentral
                                            yang melarang penggunaannya untuk
                                            alat tukar, para pegiat cryptocurrency
                                            mengambil jalan memutar.
                                               Kebingungan otoritas dalam
                                            mengatur transaksi digital berbasis
                                            blockchain yang marak memang tidak
                                            hanya terjadi di Indonesia. Di negara­
                                            negara lain yang lebih maju masalah
                                            yang sama juga muncul. “Sebagian besar
                                            negara di dunia juga belum terlalu jelas
                                            regulasinya terkait crytocurrency, atau
                                            teknologi blockchain. Apalagi regulasi
                                            terkait fase berikutya dari inovasi di             i nyoman adhiarna
                                            blockchain yaitu NFT (non fungible
                                            token),” kata Direktur Ekonomi Digital,
                                            Kementerian Komunikasi dan Informasi I
                                            Nyoman Adhiarna.                     Ke depan regulasi
                                               Di Indonesia, aturan soal aset kripto   tidak bisa lagi silo,
                                            terbelah. Bank Indonesia, lewat aturan   tapi harus terkoneksi
                ebagaimana yang bisa dilihat di   system pembayaran yang diterbitkan
                kehidupan nyata, regulasi sering   pada 2020 melarang penggunaan virtual   dalam jaringan. Tidak
                tertinggal dari praktik bisnis yang   currency, termasuk cryptocurrency,   bisa berbasiskan
          Sberkembang di industri manapun   dalam semua transaksi pembayaran.
          termasuk jasa keuangan. Belakangan,   Sementara itu, Kementerian Perdagangan   pada kementerian
          ketika inovasi praktik digital sangat   lewat atruan tahun 2018 membolehkan   lembaga yang
          marak di industri keuangan, kondisi itu   perdagangan aset kripto dalam kategori
          makin mudah terlihat.             komiditas berjangka.                 membuat, tapi harus
            Langkah regulator untuk mengatur   Di China yang relatif lebih cepat   semua yang terkait,
          dan bahkan mengantisipasi risiko dari   mengaplikasikan praktik teknologi
          sebuah perkembangan bisnis, seperti   baru, cryptocurrency bahkan dilarang.   harus kerja sama
          yang diharapkan publik, sepertinya   Alih­alih menggunakan istilah token   membuat regulasi
          selalu tertinggal dari gerakan para   untuk me­refer NFT, China memilih
          pelaku. Kenyataan itu seringkali   istilah ‘digital collectible’. Bahkan di   komprehensif
          membuka peluang bagi para inovator   Negara Tirai Bambu ini, pasar sekunder
          bisnis untuk melakukan tindakan   dari NFT dilarang. “Pelarang itu tentu
          yang menguntungkan diri sendiri dan   untuk menghindari jual beli di tahap
          merugikan masyarakat.             berikutnya, di pasar sekunder,” Jelas
            Ketiadaan aturan memang telah   Adhiarna.
          dimanfaatkan betul oleh pengelola bisnis   Di Jepang juga mirip. Saat ini tidak
          berbasis teknologi untuk mengelabui,   ada undang­undang di Jepang yang
          menipu, bahkan mencuri dari nasabah.   secara langsung mengatur NFT. Sangat
          Kondisi ini tentu tidak boleh dibiarkan   mungkin bahwa NFT termasuk dalam


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi No.185 / Tahun 2022 25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30