Page 23 - Stabilitas Edisi 185 Tahun 2022
P. 23
Risiko yang mungkin muncul
yang tidak tepercaya atau mencurigakan. Namun demikian, pencucian uang dari praktik digital adalah
Hal itu dapat mencegah pelaku ancaman dan khususnya transfer dari bisnis kripto malware yang hadir dengan
berbagai fungsi trojan,
mendapatkan akses ke uang dan data yang dikenai sanksi merupakan risiko termasuk kemampuan untuk
berharga pengguna. besar membangun kepercayaan pada mencuri kredensial login
Sementara itu, mengutip laporan NFT dan harus dipantau lebih dekat dari browser dan aplikasi.
Chainalysis, kepopuleran NFT oleh pasar, regulator dan penegak
berbarengan dengan kejahatan seperti hukum. Modus pencucian ini juga
pencucian uang. Kendari praktik terungkap dalam laporan itu. Jadi
ini lewat pembelian dan penjualan pemilik NFT akan menjual NFT dengan
NFT adalah sektor kegiatan kriminal mengirimkan yang kepada diri mereka
yang kecil. Tapi pencuciannya terus sendiri yang berasal dari dompet kripto
berkembang, tulis Chainalysis. yang dikendalikan.
Chainalysis melihatnya dari Wash trading memang telah lama
pelacakan nilai yang dikirim ke pasar jadi masalah pada pertukaran kripto.
NFT dari alamat kripto yang diketahui Maka laporan The Verge kendati
terkait penipuan, pencurian, operator memberikan kesan menyesatkan soal
malware, dan akun di bawah sanksi volume perdagangan, namun semakin
hukum. Totalnya masih sangat kecil jadi masalah untuk pasar NFT juga.
yakni sekitar 1,4 juta dollar AS atau Sebab menelisik laporan Chainalysis,
Rp 20,1 miliar pada kuartal keempat disebutkan penjual dengan modus
2021. Ternyata jumlah ini tumbuh pencucian uang yang paling produktif
signifikan dari awal tahun 2021. “Semua melakukan 830 penjualan. Selain
aktivitas ini menunjukkan penurunan itu ada 262 pengguna diidentifikasi
dibandingkan dengan pencucian uang melakukan penjualan dengan uang milik
berbasis kripto 8,6 miliar (Rp 123,7 sendiri lebih dari 25 kali. Laporan itu
triliun) yang kami lacak sepanjang menyebutkan keuntungan yang dibuat
tahun 2021,” ungkap laporan tersebut, grup tersebut mencapai sekitar 8,9 juta
sebagaimana dilansir dari The Verge. dolar AS atau Rp 128 miliar.
www.stabilitas.id Edisi No.185 / Tahun 2022 23

