Page 41 - Stabilitas Edisi 205 Tahun 2024
P. 41
Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG)
Bank Indonesia yang digelar 19-20 Maret
lalu, BI Rate yang berada di level 6,00
persen diputuskan untuk dipertahankan.
Suku bunga deposit facility sebesar
5,25 persen, dan suku bunga lending
facility sebesar 6,75 persen. Keputusan
mempertahankan BI-Rate pada level
6,00 persen tetap konsisten dengan fokus
kebijakan moneter yang pro-stability.
“Yaitu untuk menjaga stabilitas nilai
tukar rupiah serta langkah pre-emptive
dan forward looking untuk memastikan
inflasi tetap terkendali dalam sasaran
2,5±1 persen pada 2024,” kata Gubernur
BI Perry Warjiyo, dalam rilis resmi, Maret
2024.
Kebijakan makroprudensial dan
sistem pembayaran tetap pro-growth
untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan
makroprudensial longgar terus ditempuh
untuk mendorong pembiayaan
perbankan kepada dunia usaha dan
rumah tangga. Kebijakan sistem
pembayaran diarahkan untuk tetap
memperkuat keandalan infrastruktur dan
struktur industri sistem pembayaran, serta
memperluas akseptasi digitalisasi sistem
pembayaran.
Sementara itu, DBS Group Research
memperkirakan, bank sentral Indonesia
bakal menurunkan suku bunga acuan Berbeda dengan
sebanyak 75 basis poin (bps) hingga The Fed dan ECB, Bank
menyentuh level 5,25 persen pada
akhir 2024. Senior Economist DBS Bank Adapun Perry Warjiyo memastikan of Japan (BOJ) justru
Radhika Rao meramal BI memangkas kebijakan suku bunga acuan atau BI Rate mengakhiri delapan
tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps akan terus dijaga di tingkat enam persen tahun suku bunga
pada kuartal ketiga 2024 dan sebesar 50 sampai ada ruang penurunan pada negatif, meski angkanya
bps pada kuartal keempat 2024. semester kedua nanti. Langkah untuk tetap berada di kisaran
Sedangkan Equities Specialist mempertahankan suku bunga di posisi nol.
DBS Group Research Maynard Arif tersebut guna memastikan stabilitas
mengungkapkan, selain melakukan ekonomi Indonesia terjaga, seperti
penurunan suku bunga acuan, terdapat inflasi yang terus rendah di kisaran target
opsi lain bagi BI sebagai upaya hingga pergerakan rupiah berada di
menambah likuiditas dan membantu posisi yang aman.
perekonomian dalam negeri Indonesia. Tingkat BI Rate di level 6,00 persen
Opsi itu yakni menurunkan Giro Wajib telah BI pertahankan sejak 19 Oktober
Minimum (GWM) yang diyakini bisa 2023. Level suku bunga acuan itu naik
menambahkan likuiditas dan membantu setelah BI mempertahankan suku bunga
perekonomian tanpa penurunan suku acuan di level 5,75 persen sejak 19
bunga. Januari 2023.*
www.stabilitas.id Edisi 205 / 2024 / Th.XVIII 41