Page 67 - Stabilitas Edisi 205 Tahun 2024
P. 67
erubahan memang tidak bisa
ditolak. Tidak hanya itu, bagi
sebuah perusahaan, perubahan
Pjuga seharusnya direspons
dengan strategi yang terukur. Jika tidak,
maka siap-siap saja untuk tersungkur.
Produsen alas kaki kenamaan
nasional yang sudah ada sejak era
Hindia Belanda merasakan hal tersebut.
Setelah dihantam perubahan zaman MESKI BATA SUDAH
dari maraknya praktik digital, ditambah LAMA BERADA DI
krisis pandemi dalam kurun waktu 2020- INDONESIA, NAMUN
2022 lalu, PT Sepatu Bata Tbk menutup
pabriknya di Purwakarta yang sudah HARUS DILIHAT JUGA
beroperasi sejak 30 tahun silam pada TINGKAT DAYA SAING
April lalu.
Sekretaris Perusahaan Sepatu PERUSAHAAN TERSEBUT.
Bata Hatta Tutuko menjelaskan, MEMANG DILIHAT SAAT
perusahaannya sejatinya sudah merugi
sejak empat tahun terakhir dan Pandemi INI, MUNGKIN DENGAN
Covid-19 menjadi waktu terparah dalam KONDISI YANG ADA,
menyumbang kerugian. Bata mencatat DENGAN KOMPETISI, DAN
kerugian ratusan miliar pada 2019. Shinta Kamdani, Ketua Umum
Penjualan perseroan Bata anjlok 49 LAIN-LAIN DIANGGAP Asosiasi Pengusaha Indonesia
persen dari Rp931,27 miliar pada 2019 TIDAK FEASIBLE UNTUK atau Apindo
menjadi Rp459,58 miliar pada 2020. Hal
itu membuat kerugian Bata yang 2019 MEREKA BISA TERUS
hanya Rp23,44 miliar melonjak ke angka LANJUTKAN.
Rp177,76 miliar pada 2020.
Produsen sepatu dan sandal itu mulai
memangkas produksi dalam beberapa
tahun terakhir. Pada 2021, perusahaan
memproduksi 1,5 juta pasang sepatu atau
sandal. Lalu pada 2023 perusahaan hanya
memproduksi 1,15 juta pasang. Pasca Pasar Modal dari Kiwoom Sekuritas Hatta melanjutkan, keputusan-
pandemi, kondisi tidak kunjung membaik Oktavianus Audi. keputusan ini tentu tidak dibuat dengan
dan Bata mulai menutup sejumlah gerai Seperti banyak perusahaan lain yang mudah dan dilakukan setelah melakukan
pada 2021. menghadapi dampak pasca pandemi evaluasi mendalam dan persetujuan
Pada tahun ini, Bata menutup Covid-19, Bata telah menghadapi banyak antara pihak-pihak yang terkait.
pabriknya di Purwarkarta yang diikuti tantangan selama empat tahun terakhir, “Penyesuaian-penyesuaian ini juga
oleh pemutusan hubungan kerja (PHK) termasuk perubahan perilaku konsumen merupakan bagian dari komitmen Bata
lebih dari 200 orang karyawan. Meski yang cepat. untuk berkembang dan beradaptasi di
begitu, operasional perusahaan ini masih Menurut Hatta, juru bicara masa-masa perubahan ini,” imbuhnya.
terus berjalan dan tetap memproduksi perusahaan, Bata merasa perlu untuk Bata akan terus beroperasi dan
alas kaki kendati dengan jumlah yang bertransformasi untuk melayani melayani kebutuhan masyarakat
lebih kecil. konsumen dengan lebih baik. Salah satu Indonesia dengan kualitas produk
Saham perusahaan yang tercatat di caranya adalah dengan menawarkan terbaiknya, terus berinovasi dan
Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menurun produk-produk baru yang menarik yang meningkatkan pengalaman pelanggan
9,76 persen menjadi Rp 74 akibat dirancang dan dikembangkan oleh Bata melalui saluran omnichannel dan
penutupan pabrik tersebut. Investor serta produsen lokal dari pabrik mitra mengintegrasikan pengalaman langsung
dinilai merespon negatif penutupan kami di Indonesia yang sebelumnya dari toko fisik dengan kenyamanan
pabrik tersebut, jelas Pengamat sudah bekerjasama dengan Bata. berbelanja online.
www.stabilitas.id Edisi 205 / 2024 / Th.XVIII 67