Page 19 - Stabilitas Edisi 210 Tahun 2025
P. 19
emua pemangku kepentingan mencatat tren positif, dengan penyaluran
tentu sudah memahami kredit pembiayaan yang juga tumbuh
mengenai apa yang bakal cukup tinggi. Pertumbuhan kredit
Sdihadapi pelaku industri perbankan 10, 85 persen pada September
keuangan tahun depan. Tetapi lalu. Kinerja fiskal yang prudent,
mengetahui saja tidak cukup. Perlu lanjutnya, menjadi salah satu penopang
langkah antisipatif demi menghalau ketangguhan ekonomi Indonesia, dengan
kemungkinan terburuk dari kondisi APBN juga menjadi bantalan untuk
perekonomian yang makin tidak mencegah kontraksi yang lebih dalam.
menentu. “APBN menjaga daya beli
Harapan itu tentu lebih ditujukan masyarakat. Kami komitmen untuk
pada otoritas. Namun demikian, otoritas menjaga anggaran negara tetap sehat
keuangan memiliki constrain-nya untuk menjadi jarring pengaman yang
tersendiri terutama dari kelanjutan krusial. Ini penting karena pelakasanaan
kebijakan yang sudah dilakukan dalam APBN 2024 terus menunjukan kinerja
beberapa tahun belakangan. baik, dengan defisit yang terkendali,” ujar
Otoritas Jasa Keuangan dan Arief.
juga Bank Indonesia akan tetap Bank Indonesia, bukannya tidak
menjadi lembaga yang supersibuk menyadari risiko makroekonomi global
dalam menangani perekonomian pasca terpilihnya Donald Trump menjadi
di tahun 2025. Situasi global yang Presiden AS untuk yang kedua kalinya.
makin mengkhawatirkan dan juga Fakta tersebut, ditambah dengan situasi Arief Wibisono,
kondisi ekonomi domestik yang bisa yang sudah berlangsung beberapa tahun
memerangkap menjadi concern yang sebelumnya akan membuat stabilitas Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan
akan menyita pekerjaan regulator ekonomi domestik makin volatile. dan Pasar Modal Kementerian
Keuangan
industri keuangan itu. Ujungnya tentu akan membuat nilai
“Situasi global sedang tidak baik- tukar rupiah makin berfluktuatif. Situasi global
baik saja. Faktor ekonomi global Kepala Departemen Pengelolaan
tetap menjadi risiko utama, harga Moneter dan Aset Sekuritas Bank sedang tidak baik-
komoditas global masih fluktuatif dan Indonesia Edi Susianto mengatakan baik saja. Faktor
aktivitas manufaktur masih melemah. bahwa pihaknya akan selalu melakukan
Kebijakan moneter global masih longgar. langkah stabilitas moneter lewat ekonomi global
Pertumbuhan ekonomi global masih kebijakan suku bunga acuan atau BI tetap menjadi
stagnan di angka 3,2 persen yoy pada Rate dan intervensi di pasar uang. “Kami
2025,” papar Staf Ahli Bidang Jasa berada di pasar untuk menjaga confident. risiko utama, harga
Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Kami menjaga daya tarik. Itu bagian yang komoditas global
Keuangan Arief Wibisono, dalam The kami lakukan,” jelas dia.
8 Indonesia Risk Management Outlook BI, kata Edi, akan berkoordinasi masih fluktuatif
th
2025, yang diselenggarakan Majalah dengan pemerintah, otoritas jasa dan aktivitas
Stabilitas-LPPI, November lalu. keuangan (OJK) serta industri manufaktur
Meski begitu, pihaknya menaruh agar kebijakan yang dikeluarkan
keyakinan bahwa perekonomian nasional sejalan. “Dengan pelaku pasar kami masih melemah.
akan tetap mampu menghadapi situasi berkomunikasi. Supaya jangan Kebijakan moneter
yang menantang itu. Hal itu, lanjut Arief, sampai ada persepsi yang salah, yang
didasarkan atas kinerja perekonomian menimbulkan kepanikan. Kami jaga global masih
Indonesia terjaga, yang mana hingga terus dengan pelaku pasar baik eksportir, longgar.
triwulan ketiga 2024, ekonomi masih importir dan pelaku perbankan,” tegas
tumbuh 4,9 persen secara tahunan. Edi.
Konsumsi rumah tangga masih menjadi Akan tetapi, tetap ada kekahawatiran
motor penggerak dengan tumbuh sebesar dari sisi kebijakan moneter. Bank
4,91 persen. Indonesia dinilai tidak lagi memiliki
Di sisi lain, industri jasa keuangan fleksibilitas yang tinggi dalam
www.stabilitas.id Edisi 210 / 2025 / Th.XIX 19