Page 20 - Stabilitas Edisi 210 Tahun 2025
P. 20

melaksanakan kebijakan moneter     kebawah. Tercatat ada 10 kebijakan yang
                                            yang dibutuhkan, jika memang nanti   berpengaruh ke daya beli masyarakat
                                            ada kondisi darurat. Pasalnya saat ini   tahun depan, mulai dari PPN 12 persen,
                                            anggaran moneter BI makin menipis   Tapera, sampai rencana kenaikan Iuran
                                            karena harus memenuhi permintaan   BPJS Kesehatan.
                                            dari pemerintah yang ingin tetap agresif   Ditambah lagi dengan kondisi
                                            di pasar uang tahun depan dengan   konsumsi rumah tangga yang melemah,
                                            menerbitkan surat utang.           bahkan tumbuh dibawah angka 5 persen,
                                               “Dalam jangka pendek (kebijakan   sehingga Bhima menilai ekonomi
                                            penyerapan surat utang Negara) memang   domestik tidak mampu lagi menjaga
                                            akan menjaga stabilitas rupiah, menjaga   pertumbuhan ekonomi. Akibatnya
                                            struktur utang pemerintah, namun dia   proyeksi pertumbuhan ekonomi di
                                            bisa mengandung risiko yang lebih besar.   kuartal pertama 2025 akan berkisar 4,7-
                                            Antara lain makin terbatasnya operasi   4,95 persen.
                                            moneter BI. Dan ini makin meningkatkan   “Fiskal, fiskal, dan fiskal jadi
                                            risiko dan kerentanan di sistem keuangan   tantangan terberat ekonomi
                                            Indonesia,” jelas Awalil Rizky, ekonom   Indonesia di 2025. Semua bergantung
                                            dari Bright Institute.             pemerintah, apakah mau jaga daya
                                               Ya, Bank Indonesia, hingga akhir   beli, ekonomi tumbuh diatas 5 persen
                                            2024, memiliki sekitar 25 persen dari   atau mengorbankan daya beli demi
                                            obligasi negara yang beredar, naik   pelaksanaan program pemerintah,” tukas
                                            dari hanya 5 persen sebelum pandemi,   Bhima.
                              Awalil Rizky,  didorong oleh aturan burden sharing   Dia menyarankan seluruh regulator
                 Ekonom dari Bright Institute  yang terbit untuk mengantisipasi dampak   memikirkan solusi cerdas untuk
                                            pandemi 2020. Bank sentral secara   menghindari perekonomian nasional dari
                    Dalam jangka            rutin membeli utang pemerintah untuk   keterpurukan. Beberapa yang diajukan
                                                                               adalah, pertama membatalkan tarif dan
                                            menekan imbal hasil di pasar sekaligus
             pendek (kebijakan              mendorong pertumbuhan.             pungutan yang mengancam daya beli
                                               Bahkan pada 2025, BI sepakat dengan
              penyerapan surat              Kementerian Keuangan untuk membeli   masyarakat. “Bahkan tarif PPN sebaiknya
                                                                               diturunkan menjadi 8-9 persen untuk
                   utang Negara)            obligasi tambahan senilai Rp150 triliun   menstimulus daya beli masyarakat, ujar
                   memang akan              rupiah di pasar sekunder sebagai bagian   Bhima.
                                                                                  Kedua, memperkuat insentif dan
                                            dari operasi moneternya. Sebelumnya
             menjaga stabilitas             Bank Indonesia telah membeli obligasi   revitalisasi industri manufaktur guna
                rupiah, menjaga             negara senilai Rp461 triliun tahun 2024,   cegah deindustrialisasi sehingga serapan
                                                                               tenaga kerja formalnya membaik. Ketiga,
                                            sehingga total kepemilikannya mencapai
                   struktur utang           rekor tertinggi sebesar Rp1.557 triliun,   memperkuat jaring pengaman sosial ke
                      pemerintah,           menurut data Bloomberg.            kelas menengah melalui pendapatan
                                                                               universal (universal basic income).
                                               Sementara itu, ekonom Celios, Bhima
                  namun dia bisa            Yudhistira mengatakan bahwa tahun   Keempat, mendorong operasi moneter
            mengandung risiko               depan ekonomi akan menghadapi kondisi   non suku bunga. “Misalnya memperluas
                                                                               LTV untuk pengajuan kredit komponen
                                            yang sangat menantang. “Ekonomi
               yang lebih besar.            akan menghadapi apa yang dinamakan   energi surya atau mikro hidro. Bisa juga
              Antara lain makin             perfect storm. Ekspor dan investasi   lewat perubahan kebijakan  RIM untuk
           terbatasnya operasi              bakal terdampak perang dagang yang   segmen UMKM,” tambah Bhima
                                                                                  Terakhir, dari sisi stabilitas
                                            meluas, bukan cuma AS-China tapi juga
                       moneter BI.          AS-Kanada, dan negara lain,” tukas dia,   kurs, otoritas harus memperbesar
                                            kepada Stabilitas.                 devisa hasil ekspor yang bisa masuk
                                               Masalah makin berat ketika perfect   ke sistem perbankan domestik dan
                                            storm juga diakibatkan oleh kebijakan   perkuat kerjasama local currency
                                            fiskal pemerintah yang agresif menyasar   settlement (LCT) dengan negara
                                            masyarakat berpenghasilan menengah   mitra dagang non AS


         20   Edisi 210 / 2025 / Th.XIX    www.stabilitas.id
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25