Page 34 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 34
Kripto dan Sentimen
Media Sosial
Oleh Nyoman Suarningrat, Analis Keuangan Digital LPPI
andemic dan pedagang. Penambang menjalankan
Covid- algoritma menggunakan komputer dan
19 telah terkadang menggunakan perangkat khusus
Pmendong- untuk menemukan koin. Setelah koin yang sah
krak pamor ditemukan, itu dicatat ke dalam buku besar yang
cryptocurrency. disebut blockchain. Penambang adalah pemilik
Perhatian investor pertama koin. Di beberapa jaringan, biaya
beralih ke dibayarkan kepada penambang saat transaksi
cryptocurrency karena dilakukan menggunakan koin. Sedangkan Pedagang
dinilai sebagai safe adalah kelompok yang membeli koin yang ada.
haven dan lebih likuid Mereka menyimpan koin ini untuk tujuan investasi
di tengah kelesuan di atau menggunakannya untuk membeli dan menjual
instrument investasi konvensional. barang dan jasa. Biasanya, pedagang menggunakan
Tren ini dibuktikan dengan melesatnya jumlah dompet atau bursa online untuk melakukan hal
investor cryptocurrency yang bahkan mengalahkan tersebut. Di Indonesia sendiri, dompet atau bursa
jumlah investor saham dan reksadana. Berdasarkan online yang sudah terdaftar di Bapepti salah
data resmi jumlah investor cryptocurrency di satunya adalah Tokocrypto.
Indonesia mencapai 12,4 juta per Februari 2022. Dalam perkembangannya, perubahan nilai
Sedangkan investor saham sebesar 8,1 juta disusul cryptocurrency erat dikaitkan dengan kuantitas
investor reksadana di angka 7,4 juta. Pesatnya pembicaraan di media sosial terutama twitter
investor aset kripto sejalan dengan transaksi dimana postingan forum yang lebih bullish
cryptocurrency yang mencapai Rp859,4 triliun pada dikaitkan dengan nilai cryptocurrency yang lebih
tahun 2021, naik 1.222 persen. tinggi di masa mendatang. Sentimen media sosial
Cryptocurrency adalah mata uang yang memang merupakan prediktor yang baik dari nilai
dipakai sebagai alat tukar di platform digital yang cryptocurrency namun tidak semua forum media
menggunakan teknologi blockchain sehingga sulit sosial menghasilkan dampak yang sama seperti
untuk dibajak. Blockchain sendiri merupakan twitter. Faktor yang paling berpengaruh adalah
basis data yang tersebar luas di internet dan faktor pencarian informasi, volume dari mulut
terdesentralisasi. Cryptocurrency sudah ada sejak ke mulut, valensi emosional, dan polarisasi opini
tahun 2008 yang diperkenalkan oleh Satoshi dari data Twitter terutama komentar dan balasan
Nakamoto, namun mulai trend sejak pandemic pengguna di twitter. Contoh yang paling dikenang
Covid-19. Setiap transaksi yang dicatat dapat adalah pengaruh perubahan harga salah satu
dilihat oleh seluruh pengguna internet. Meskipun cryptocurrency yaitu Dogecoin dan Bitcoin dengan
popularitasnya meningkat, banyak fitur dan tweet yang dikeluarkan oleh Elon Musk sebagai
landasan teoritis cryptocurrency tidak dipahami CEO Tesla.
secara komprehensif oleh investor. Platform media sosial memang memberikan
Investor dalam dunia cryptocurrency, dibagi informasi yang relevan dengan nilai cryptocurrency.
menjadi dua kategori utama, yaitu penambang Salah satu temuan dari Universitas Bornemouth
34 Edisi 186 / 2022 / Th.XV www.stabilitas.id

