Page 6 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 6

LENSALPPI




            VIRSEM #78                   “Maka dari itu, sejalan
            IndustrI                  dengan nature utama industri
                                      yang menyediakan jasa
            AsURAnsi JiwA             pertanggungan atas risiko
            Harus Perkuat             yang mungkin terjadi di masa
            tata kelola               depan maka menjadi penting
                                      kepercayaan nasabah itu
            dan adaPtasI              merupakan modal penting
            dIgItal                   yang tentunya perlu dijaga
                                      dengan sebaik-baiknya,”
                                      papar Riswinandi dalam
                  epala Eksekutif     Virtual Seminar LPPI ke 78
                  Pengawas Industri   dengan tema Meningkatkan   menjadi penting untuk   asuransi yang dikaitkan
            KKeuangan Non Bank        Kepercayaan Masyarakat   menjamin kelangsungan    dengan investasi (PAYDI)
            Otoritas Jasa Keuangan    kepada Industri Asuransi Jiwa,   usaha perusahaan asuransi   atau unit link, ini menjadi
            (IKNB OJK), Riswinandi    16 Juni.                 dalam jangka panjang,    sorotan karena dalam
            mengingatkan bahwa           Maka dari itu, Riswinandi   sekaligus juga memastikan   situasi ekonomi yang masih
            dengan berbasis konsumen   mengungkapkan salah satu   bahwa perusahaan asuransi   berusaha dipulihkan dari
            yang semakin luas, maka   fokus utama dari program   dapat memenuhi janji yang   Covid-19, masyarakat tadinya
            tentunya akan semakin     transformasi IKNB yang telah   telah diberikan kepada   mengharapkan produk ini bisa
            besar pula tanggung jawab   dijalankan selama 5 tahun   nasabahnya,” jelas Riswinandi.  memberikan manfaat lebih,”
            perusahaan asuransi jiwa   terakhir adalah penguatan   Riswinandi juga      katanya.
            dalam menyediakan produk   penerapan tata kelola dan   mengatakan, salah satu   Ia mengatakan produk
            layanan yang berkualitas bagi   manajemen resiko di lembaga   proses bisnis di internal   tersebut perlu disosialisasikan
            nasabah.                  jasa keuangan nonbank,   perusahaan asuransi yang   secara benar dan transparan
               Sebagai ilustrasi, survei   termasuk pada perusahaan   menjadi perhatian utama   untuk meningkatkan
            nasional literasi dan inklusi   asuransi jiwa. Menurutnya,   OJK adalah pengelolaan   kepercayaan masyarakat pada
            keuangan tahun 2019       kedua hal tersebut merupakan   investasi atas premi yang   industri asuransi sekaligus
            mengungkapkan bahwa       pilar penting untuk menjaga   dibayarkan oleh nasabah.   meningkatkan literasi asuransi
            hanya sekitar 31,26 persen   agar pengelolaan kegiatan   Selama ini pengelolaan   yang baru mencapai 19,4
            responden yang pernah     perusahaan senantiasa    investasi yang tidak     persen.”Literasi asuransi
            menggunakan layanan jasa   dijalankan secara prudent dan   dilakukan secara berhati-  saat ini masih 19,4 persen,
            keuangan digital dan hanya   bertanggung jawab.    hati merupakan salah satu   sementara inklusinya sudah
            sekitar 9,9 persen di antaranya   “Dengan dukungan   penyebab utama perusahaan   76,19 persen. Ada gap antara
            yang menggunakan platform   internal kontrol yang optimal   asuransi mengalami kesulitan   inklusi dan literasi, bisa jadi
            digital untuk membeli produk   serta mekanisme check   likuiditas dan kemudian turut   masyarakat belum paham
            asuransi secara online.   and balance yang jelas,   berpengaruh pada tingkat   benar mengenai produk
                                                               solvabilitas perusahaan.  asuransi tapi langsung
                                                                  Sementara Direktur Utama   membeli produk tersebut,”
                                                               LPPI, Edy Setiadi mengatakan   katanya.
                                                               penetrasi industri asuransi   Ia juga berharap ke depan
                                                               Indonesia masih perlu    industri asuransi dapat
                                                               ditingkatkan karena nilainya   melanjutkan pertumbuhan
                                                               masih sangat rendah atau   yang mencapai 7,21 persen
                                                               berkisar tiga persen pada   year on year pada 2021
                                                               2021. Untuk itu, menurutnya,   dengan premi terkumpul
                                                               industri asuransi perlu   senilai Rp184,32 triliun.
                                                               mengatasi permasalahan-  Permodalan asuransi yang
                                                               permasalahan yang muncul,   cukup solid yakni mencapai
                                                               misalnya permasalahan    120 persen atau sesuai dengan
                                                               terkait pemasaran produk   peraturan pemerintah juga
                                                               asuransi. “Terkait produk   diharapkan terus berlanjut.


          6   Edisi 187 / 2022 / Th.XV    www.stabilitas.id
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11