Page 7 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 7
VIRSEM #77
LPPI Dorong Perbankan
Biayai Transisi Energi
erbankan bisa semakin berperan mengadopsi energi bersih sebagai sumber
dalam mewujudkan jasa energi di rumah tangga.
Pintermediasi yang bertanggung Dalam kesempatan yang sama,
jawab melalui pembiayaan terhadap Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan
transisi energi di perumahan, terutama Kementerian ESDM Andriah Feby
industri perumahan rakyat. “Dengan Misna menilai pendanaan memang
melakukan pembiayaan di sektor energi masih menjadi salah satu isu dalam
terbarukan ini diharapkan nanti pada pengembangan EBT, terutama Pembangkit
tahun 2060 Indonesia bisa mencapai emisi Listrik Tenaga Surya (PLTS). “PLTS
nol bersih (NZE). Jadi tidak ada lagi energi cenderung dianggap masih cukup mahal
yang tidak terbarukan,” ucap Direktur untuk beberapa kalangan, meski biaya
Utama LPPI Edy Setiadi dalam Webinar pembangunan PLTS dalam satu dekade ini
LPPI Ke-77 di Jakarta, 9 Juni. semakin kompetitif,” kata Andriah. perbankan juga terus membuka
Ia menyebutkan pembiayaan transisi Maka dari itu saat ini pihaknya bekerja kesempatan untuk memberikan cicilan
energi harus terus dilakukan lantaran sama dengan United Nations Development pembangunan PLTS Atap dalam jangka
terdapat potensi energi baru terbarukan Programme (UNDP) untuk menyiapkan panjang, seperti PT Bank Rakyat Indonesia
(EBT) yang mencapai 3.686 gigawatt (GW) hibah Sustainable Energy Funds, sehingga (BRI), PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT
di Tanah Air. Namun dari potensi tersebut, rumah tangga maupun industri dapat Bank Mandiri, PT Bank Permata, United
pemakaiannya saat ini baru 0,3 persen memanfaatkan hibah tersebut dalam Overseas Bank Limited (UOB), dan PT Bank
dan yang terbanyak hampir 90 persen bentuk reimburse voucher untuk PLTS yang Central Asia (BCA).
berasal dari energi surya yang potensinya dipasang, salah satunya PLTS Atap. Skema “Bantuan ini tentunya sangat
mencapai 3.295 GW. tersebut terus dikembangkan yang tahun membantu konsumen untuk mempercepat
Adapun percepatan transisi energi ini telah menjadi pilot project dan akan pencapaian keekonomiannya. Mungkin
salah satunya dapat dilakukan dengan diteruskan jika berjalan dengan baik. nanti kami harap dukungan LPPI agar
mendorong industri perumahan agar Andriah melanjutkan, beberapa bisa didiskusikan ke depan skema apalagi
yang bisa dikembangkan dalam rangka
mendorong PLTS Atap lebih masif,”
tegasnya.
Per April 2022, telah terdapat
5.547 pelanggan PLTS Atap di seluruh
Indonesia dengan kapasitas 0,06 GW,
yang didominasi oleh pelanggan rumah
tangga.Dilihat dari lokasinya, Jawa Barat
mendominasi pelanggan PLTS Atap,
disusul Jakarta, serta Jawa Tengah dan
Yogyakarta. Sistem PLTS Atap meliputi
modal surya, inverter, sambungan listrik
pelanggan, sistem pengaman, dan meter
kWh ekspor-impor yang dapat dilengkapi
dengan baterai atau media penyimpanan
lainnya. Ia menyebutkan tujuan dan
manfaat PLTS Atap yakni menghemat
tagihan listrik pelanggan, mendapatkan
listrik dari sumber EBT, dan berkontribusi
menurunkan emisi gas rumah kaca.

