Page 85 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 85

ampak kebijakan
                   tarif resiprokal oleh
                   Presiden Donald Trump
          Dyang mengguncang
          perekonomian global tampaknya
          masih akan berlanjut. Kini, seolah
          menggunakan jurus mabuk, presiden
          kontroversial itu mulai menyerang bank
          sentralnya sendiri. Sejak pertama kali
          berkantor di Gedung Putih baik pada         THE FED BERADA
          periode pertama maupun saat ini, Trump   DALAM POSISI YANG
          memberi tekanan kepada Ketua The
          Federal Reserve, Jerome Powell untuk           SANGAT SULIT:
          menurunkan suku bunga. Tingkat suku        INFLASI SUDAH DI
          bunga moneter dianggap terlalu tinggi      ATAS TARGET DAN
          dan menjadi penghambat pertumbuhan
          ekonomi AS.                             EKSPEKTASI INFLASI
            Kini desakan Trump seolah mulai             MENUNJUKKAN
          mendapat perhatian melihat data
          dan indikator perekonomian terkini         HAL ITU MUNGKIN
          dari perekonomian AS. The Fed pun           MENJADI SEDIKIT
          tampaknya mulai mencermati serius
          perubahan perekonomian, inflasi, tenaga   TIDAK TERKENDALI.            Tom Porcelli, Kepala Ekonom AS
          kerja, hingga daya beli yang bisa menjadi   DAN SEKARANG KITA          di PGIM Fixed Income
          alasan penyesuaian arah suku bunga
          atau Fed Fund Rate (FFR). Kondisi       MENUNGGU INFLASI
          itu juga sejalan dengan tarif AS yang     MUNCUL SETELAH
          mendapat respons negatif dari berbagai
          macam negara di dunia karena memberi   TARIF. MAKSUD SAYA,
          efek berantai cukup panjang yakni           THE FED SEDANG
          melambatnya pertumbuhan ekonomi
          global.                                       MENAHAN DIRI.
            Hal itu pun dibuktikan dengan
          proyeksi terbaru dari International
          Monetary Fund (IMF) dan World Bank
          atau Bank Dunia. Dalam dokumen    negatif terhadap perekonomian.     kondisi tersebut dengan  meningkatkan
          World Economic Outlook (WEO) edisi   Sedangkan Bank Dunia, yang baru   tekanannya terhadap Ketua Federal
          April 2025, IMF memutuskan untuk   merilis proyeksi ekonomi khusus   Reserve, Jerome Powell dan
          memangkas proyeksi pertumbuhan    kawasan Asia Timur dan Pasifik, dalam   menyebutnya sebagai pecundang besar
          ekonomi dunia untuk tahun ini     laporan Regional Economic Update   serta memperingatkan ekonomi AS dapat
          menjadi 2,8 persen dari sebelumnya   2025, memperkirakan pertumbuhan   melambat kecuali suku bunga segera
          yang diproyeksikan bisa tumbuh 3,3   ekonomi di kawasan Asia Timur dan   diturunkan. Trump mengklaim saat ini
          persen. Di antara pemangkasan prediksi   Pasifik bakal melambat ke level empat   hampir tidak ada inflasi di AS dan biaya
          pertumbuhan ekonomi oleh IMF itu   persen pada 2025 atau turun satu   energi serta sebagian besar hal lainnya
          yakni terjadinya perang dagang melalui   persen dibandingkan dengan realisasi   sedang menurun.
          pengenaan tarif tinggi oleh AS kepada   lima persen pada 2024. Bank Dunia   Banyak pihak menyerukan
          seluruh negara mitra dagangnya hingga   menjelaskan bahwa situasi global   pemotongan pre-emptive suku bunga.
          ketidakpastian kebijakan yang besar.   yang tidak pasti, berdampak kepada   “Dengan tren penurunan biaya yang
          Pada akhirnya kondisi itu memengaruhi   kepercayaan dunia usaha dan konsumen   sangat baik, seperti yang saya prediksi,
          kegiatan ekonomi global dan bukan tidak   yang akhirnya menghambat investasi dan   hampir tidak ada inflasi. Tetapi ekonomi
          mungkin harus direspons oleh bank   tingkat konsumsi.                dapat melambat kecuali tuan terlambat,
          sentral guna meminimalisir dampak    Trump justru menggunakan        yang merupakan pecundang besar, harus


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 215 / 2025 / Th.XX 85
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90