Page 87 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 87
Indonesia terus memantau situasi
perekonomian dunia dan dampaknya
kepada Indonesia serta bersiap secara
kontinu menyesuaikan arah kebijakan
moneter yang salah satunya suku bunga.
Bulan lalu, BI memutuskan menurunkan
suku bunga acuan sebesar 25 basis poin
ke level 5,50 persen.
Beberapa analis memprediksi masih
ada penurunan lanjutan dari BI Rate PROYEKSI ITU
mengingat kondisi makroekonomi SEJALAN DENGAN
baik global maupun domestik masih
tidak menentu. Chief Economist PT PROYEKSI CITI
Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) INDONESIA BAHWA
atau BSI Banjaran, Surya Indrastomo THE FED AKAN
memperkirakan pemotongan suku bunga
tidak terjadi di kuartal II/2025 melainkan MENURUNKAN SUKU
dimulai dilakukan di kuartal III dan IV BUNGA ACUANNYA
pada 2025. Lebih rinci, ia memprediksi,
pemangkasan suku bunga yang dilakukan SEBANYAK LIMA KALI
secara total 50 basis poin dalam artian PADA TAHUN INI YANG
dipotong 25 basis poin di tiap kuartal
sehingga suku bunga bakal ke level 5,25 NANTINYA DIIKUTI Helmi Arman, Ekonom Citibank
persen di akhir tahun. Sedangkan The OLEH BANK SENTRAL NA Indonesia
Fed, Banjaran mengungkapkan, pelaku
pasar memperkirakan bank sentral INDONESIA UNTUK
AS akan memangkas suku bunga FFR MEMANGKAS SUKU
sebanyak empat kali di tahun ini walau
dalam pertemuan terakhir The Fed BUNGANYA.
mengisyaratkan hanya akan melakukan
penurunan suku bunga sekali di kuartal
III dan sekali di kuartal IV.
Ekonom Citibank NA Indonesia
atau Citi Indonesia, Helmi Arman
memperkirakan BI bakal menurunkan
suku bunga acuan atau BI-Rate tersebut terutama dipicu oleh dinamika Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
sebanyak tiga kali di tahun ini dengan terkait kebijakan tarif Pemerintah AS hingga 31 Maret 2025 tetap solid dan
total penurunan sebanyak 75 basis poin dan eskalasi perang dagang. Memasuki terjaga. Hingga akhir triwulan I/2025,
dari 5,75 persen menjadi lima persen. awal triwulan II/2025, downside risk realisasi pendapatan negara tercatat
Proyeksi itu sejalan dengan ramalan global terpantau masih tinggi, sehingga sebesar Rp516,1 triliun atau mencapai
Citi Indonesia bahwa The Fed akan perlu terus dicermati dan diantisipasi 17,2 persen dari target tahun ini. Angka
menurunkan suku bunga acuannya ke depan. “KSSK menyepakati untuk itu terdiri dari penerimaan perpajakan
sebanyak lima kali pada tahun ini yang terus meningkatkan kewaspadaan serta sebesar Rp400,1 triliun, yang mencakup
nantinya diikuti oleh bank sentral memperkuat koordinasi dan kebijakan penerimaan pajak Rp322,6 triliun dan
Indonesia untuk memangkas suku lembaga-lembaga anggota KSSK dalam kepabeanan dan cukai Rp77,5 triliun.
bunganya. upaya mitigasi potensi dampak rambatan Sementara Penerimaan Negara Bukan
Menteri Keuangan, Sri Mulyani faktor-faktor risiko global sekaligus Pajak (PNBP) menyumbang Rp115,9
Indrawati menyebutkan Stabilitas Sistem memperkuat perekonomian dan sektor triliun. Kenaikan pendapatan negara
Keuangan (SSK) pada triwulan I/2025 keuangan dalam negeri,” kata Sri terlihat dari penerimaan pajak yang
tetap terjaga di tengah meningkatnya Mulyani. melonjak dari Rp187,8 triliun hingga
ketidakpastian perekonomian dan Lebih lanjut, Sri Mulyani akhir Februari 2025 menjadi Rp322,6
pasar keuangan global. Ketidakpastian menegaskan, kinerja Anggaran triliun pada akhir Maret 2025. *
www.stabilitas.id Edisi 215 / 2025 / Th.XX 87

