Page 25 - Stabilitas Edisi 202 Tahun 2024
P. 25

Seiring dengan meningkatnya     masuknya aliran portofolio asing, sejalan
          suku bunga The Fed, nilai tukar rupiah   dengan tetap menariknya imbal hasil aset
          semakin melemah. Pada akhir bulan   keuangan domestik dan tetap positifnya
          September 2022, nilai tukar rupiah   prospek ekonomi Indonesia.
          tembus di angka Rp 15.260 per dolar AS.   “Perkembangan nilai tukar rupiah
          Saat itu, suku bunga The Fed sebesar   tersebut relatif lebih baik dibandingkan
          3,00-3, 25 persen, naik 75 basis poin dari   dengan mata uang regional lainnya
          bulan Juli 2022 yang berada di angka   seperti ringgit Malaysia, baht Thailand,
          2.25­2.50 persen.                 dan won Korea Selatan yang masing­
            Kenaikan suku bunga The Fed     masing tercatat melemah sebesar 1,95
          mencapai puncaknya pada bulan Juli   persen, 2,82 persen, dan 3,24 persen,”
          2023, yaitu berada di angka 5,25 - 5,50   kata dia.
          persen. Meski demikian, pada akhir   Meski demikian, para pengambil
          bulan Juli 2023, BI mampu menjaga   keputusan hendaknya tidak terburu­
          stabilitas nilai tukar rupiah hingga   buru mengambil kesimpulan soal
          ditutup di level Rp15.080 per dolar AS.   kemungkinan penurunan bunga acuan
            Sayangnya, hingga bulan Juli-   The Fed ini. Sebab bisa jadi kondisi akan
          Desember 2023, The Fed belum juga   berubah dengan cepat. Itulah yang bisa
          memberikan sinyal akan menurunkan   dijelaskan mengapa nilai tukar rupiah
          suku bunganya. Pada akhir tahun 2023,   tetap cenderung melemah alih-alih
          nilai tukar Rupiah ditutup di level   menguat.
          Rp15.415 per dolar AS.               Head of Research Team PT Mirae
            Untuk tetap menjaga stabilitas nilai   Asset Sekuritas Indonesia, Robertus   Perry Warjiyo
          tukar rupiah, BI pun meresponnya   Hardy mengatakan bahwa pelemahan
          dengan beragam kebijakan moneter yaitu   rupiah akibat sinyal dari risalah Federal   Sekarang sudah
          menaikan suku bunga secara bertahap.   Reserve bulan Desember 2023 yang
          Berdasarkan catatan BI, suku bunga   ternyata tidak terlalu dovish.    mulai terlihat
          acuan mulai bergerak naik di bulan Juli   “Ini membuat investor global masih   penguatan dollar
          2022 menjadi 3,75 persen setelah pada   mengkhawatirkan suku bunga acuan The
          bulan Juni di angka 3,5 persen.   Fed yang mungkin akan bertahan di level   AS mulai berhenti,
            Selang tiga bulan kemudian, pada   tinggi untuk waktu yang lebih lama,” kata   bahkan cenderung
          September 2022 suku bunga BI naik lagi   Robertus dalam keterangan resminya.
          menjadi 4,25 persen dan angkanya terus   Melansir Bloomberg, awal Januari,   melemah. Hal ini
          naik ke 5,75 persen pada Januari 2023.   risalah rapat FOMC bulan Desember lalu   terjadi karena
          Selama sembilan bulan, BI menahan suku   mencatat pejabat The Fed juga mengakui
          bunga di level tersebut hingga akhirnya   bahwa suku bunga mungkin telah berada   belum ada kepastian
          pada Oktober 2023 naik ke 6 persen.   pada tingkat tertinggi dan akan mulai   waktu dan besarnya
            Perry, Gubernur BI mengatakan,   memangkas suku bunga pada tahun
          keputusan tersebut konsisten dengan   2024. “Para peserta memandang suku   pemangkasan suku
          fokus kebijakan moneter BI yang pro-  bunga kebijakan kemungkinan berada   bunga acuan AS,
          stability untuk menjaga stabilitas nilai   pada atau mendekati puncaknya untuk   sehingga pelaku
          tukar rupiah. Hal ini juga merupakan   siklus pengetatan ini,” demikian kutip
          langkah pencegahan dan visioner supaya   risalah FOMC.                 pasar masih on-off.
          memastikan inflasi tetap terkendali.   Pada awal Januari nilai tukar rupiah
            Selain itu, stabilisasi nilai tukar   sempat menguat karena ekspektasi
          rupiah juga dilakukan BI melalui   positif dari kabar tersebut. Kendati
          intervensi di pasar valas pada transaksi   demikian, para pengamat mengatakan
          spot, domestic non-deliverable forward   bahwa investor masih mempertahankan
          (DNDF), dan Surat Berharga Negara   ekspektasi terhadap penurunan suku
          (SBN) di pasar sekunder.          bunga acuan pada paruh pertama 2024
            Perry mengatakan, stabilitas nilai   karena kenaikan inflasi pada Desember
          tukar rupiah bisa terjaga karena kembali   2023 didorong oleh komponen non-inti.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 202 / 2024 / Th.XVIII  25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30