Page 24 - Stabilitas Edisi 202 Tahun 2024
P. 24
Stabilitas rupiah dinilai
bisa terjaga karena kembali
masuknya aliran portofolio bahkan cenderung melemah. Hal ini tahun 2024. Ia menjelaskan, kabar
asing, sejalan dengan tetap terjadi karena belum ada kepastian positif ini bisa meredakan ketidakpastian
menariknya imbal hasil aset waktu dan besarnya pemangkasan suku di pasar keuangan global. “Hal ini
keuangan domestik dan bunga acuan AS, sehingga pelaku pasar memberikan harapan dan muncul
tetap positifnya prospek masih on-off. Tetapi, tentu namanya optimisme karena situasi shock yang
pasar masih ada volatilitas,” ujar Perry.
terburuk dari kenaikan suku bunga sudah
ekonomi Indonesia. Saat ini penguatan nilai tukar dolar terlewati,” ujarnya.
AS terhadap berbagai mata uang dunia Sri mengatakan, kenaikan suku bunga
juga berkurang. Hal ini mendorong The Fed sebelumnya membuat prospek
berlanjutnya aliran modal asing dan ekonomi global diperkirakan akan gelap
mengurangi tekanan pelemahan nilai oleh banyak lembaga internasional.
tukar rupiah. Namun, saat ini ekonomi AS mulai
“Kemudian, yield obligasi pemerintah tumbuh lebih kuat dari perkiraan
negara maju, termasuk US Treasury sebelumnya, sehingga prospek ekonomi
menurun secara gradual, tetapi masih global lebih cerah.
berada di level tinggi sejalan dengan Sebelumnya sepanjang tahun 2022
premi risiko jangka panjang terkait 2023, The Fed telah menaikkan suku
besarnya pembiayaan fiskal dan utang bunga acuan sebanyak 11 kali. Kenaikan
pemerintah AS,” kata Perry. pertama terjadi pada bulan Maret 2022
Sementara itu, pada akhir tahun 2023, yaitu sebesar 25 basis poin menjadi 0,25-
Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga 0,50 persen. Pada bulan Maret 2022
memprediksi The Fed akan menurunkan nilai tukar rupiah ditutup berada di level
suku bunga acuan pada semester dua Rp14.343 per dolar AS.
24 Edisi 202 / 2024 / Th.XVIII www.stabilitas.id