Page 33 - Stabilitas Edisi 193 Tahun 2023
P. 33

ada risiko di jalanan. Untuk itu, tidak   asuransi. Demikian juga infrastruktur   perusahan asuransi ganti ganti rugi
          cukup dengan membaca data hanya dari   dibangun oleh Presiden Joko Widodo   Rp10 miliar. Bayangkan, kalau tidak ada
          internal, tetapi juga sumber dari luar   sejak masa pemerintahannya yang    asuransi, dia harus cari uang Rp10 miliar
          perusahaan.                       pertama sampai sekarang senilai ratusan   untuk mengganti aset. Itulah vitalnya
            Dan untuk memahami data analisis   atau mungkin ribuan triliun itu tidak   faktor proteksi dalam pilar pertumbuhan
          di asuransi umum, perlu diketahui   akan pernah berjalan kalau tidak ada   ekonomi.
          dulu tantangannya, dan bagaimana   asuransi di belakangnya. Ini harus kita   Di sisi lain, sejatinya potensi bagi
          perusahaan asuransi umum berselancar   maknai sebenarnya. Karena kendati kecil   bisnis asuransi umum sebenarnya sangat
          dalam tantangan tersebut. Mengenai   nilai rupiahnya (premi), tetapi akselerasi   besar, utamanya peluang memproteksi
          general insurance industry di Indonesia,   atau menjadi katalis pertumbuhan   bisnis usaha mikro atau UMKM karena
          tentunya ada yang namanya insurance   ekonomi dalam skala yang luar biasa.   ekonomi Indonesia ditopang oleh
          penetration. Penetrasi asuransi adalah   Maka dari itu, kalau kita bicara   UMKM. Jumlah pelaku UMKM di
          bagaimana sumbangan daripada asuransi   tentang ekonomi atau institusi finansial,   Indonesia tahun 2022 sebanyak 78,05
          terhadap PDB. Kita lihat datanya bahwa   kita harus bicara pada 3 pilar. Bicara   juta dengan kontribusi terhadap PDB
          tingkat penetrasi asuransi Indonesia,   perbankan misalnya, itu berarti bicara   sebesar 60 persen. Kontribusi besar
          khususnya asuransi umum hanya 0,47
          persen saja. Sebagai perbandingan,
          Malaysia sendiri penetrasi asuransi   Dan untuk memahami data analisis di
          umum ke PDB sudah di angka 4,28      asuransi umum, perlu diketahui dulu
          persen, lalu Singapura 6,1 persen.
          Sementara negara maju lainnya itu di   tantangannya, dan bagaimana perusahaan
          atas 10 persen. Maka boleh dikatakan   asuransi umum berselancar dalam
          bahwa sesungguhnya di Indonesia ini
          bisnis asuransi belum begitu berkembang   tantangan tersebut.
          dengan baik, khususnya general
          insurance. Karena kontribusi terhadap
          perputaran ekonomi negara itu sangat   tentang bagaimana mengakselerasi   UMKM inilah yang tetap memerlukan
          tipis.                            pertumbuhan ekonomi melalui        proteksi. Asuransi mikro hingga saat ini
            Secara umum, angka densitas atau   nasabahnya dengan memberikan dana.   tercatat hanya 17 persen di Indonesia,
          rata-rata pengeluaran masyarakat   Yang kedua adalah sebelum berikan dana   meski iurannya hanya Rp50 ribu
          Indonesia untuk produk industri   dan sudah berikan dana, dia melakukan   setahun.
          asuransi sendiri baru mencapai Rp1,82   pembinaan supaya dia bisa mengelola   Tetapi ada persoalan juga yang
          juta per penduduk. Itu sudah termasuk   bisnis dengan baik, bisa melakukan   berikut adalah literasi dan inklusi kita
          korporasi. Di mana kalau kita lihat data   marketing dengan baik, dan membina   sangat rendah. Literasi asuransi dan
          lebih detail di dalam general insurance,   supaya bisa naik kelas. Dua itu saja.   inklusi asuransi hanya 3,31 persen.
          premi korporasi menyumbang kontribusi   Padahal ada pilar ketiga yang tidak   Kemudian inklusinya 16 persen. Artinya
          40 persen. Berarti kalau angka 1,82 juta   pernah kita bicarakan, yaitu asuransi.   masyarakat yang melek asuransi kita itu
          itu cuma dikali 40 persen pengeluaran   Kalau tidak ada proteksi, tidak akan   hanya 3,8 persen dari seluruh penduduk
          penduduk secara individual. Nah, artinya   pernah berjalan berkesinambungan.   Indonesia. Kemudian yang melek itu, dia
          bahwa ekonomi kita dalam PDB sebegitu   Sebab, ketika pendanaan diberikan   paham asuransi tetapi belanja asuransi
          besarnya, tetapi asuransi kontribusi   kepada nasabah, perbankan memberikan   untuk proteksi dirinya masih ragu-ragu.
          rupiah-nya kecil sekali.          nasabahnya pembinaan. Tapi ketika   Padahal, literasi dan inklusi perbankan
            Memang kalau kita bicara head to   terpapar risiko maka dia akan jatuh dan   sudah mencapai 50 persen.
          head nilai rupiah dalam konteks densitas   bangkit. Yang sulit terutama pengusaha   Jadi salah satu pemicu rendahnya
          memang kecil ke perekonomian. Namun   kecil. Kenapa? Karena mereka tidak   kontribusi asuransi ke PDB antara
          harus paham bahwa sesungguhnya    punya cadangan. Untuk itu, belum tentu   lain karena tingkat literasi dan inklusi
          jika tidak ada asuransi umum,     misalnya seorang pengusaha yang punya   asuransi sangat rendah. Rendahnya
          tidak ada itu ekonomi bertumbuh.   ruko katakanlah dia punya ruko sendiri   literasi terjadi karena persepsi
          Mengapa demikian? Sebutlah misalnya   harganya kalau di Jakarta Rp5 miliar   masyarakat terkait industri asuransi yang
          perdagangan kita, apakah bisa berjalan   sampai Rp10 miliar. Kalau dia bayar   belum sesuai. Maka dari itu, perusahaan
          tanpa asuransi? Kita tidak bisa ekspor.   asuransi, mungkin hanya Rp500 ribu   asuransi perlu mempelajari bagaimana
          Karena tidak ada aktivitas ekspor tanpa   setahun, tetapi ketika terpapar risiko,   cara membangun persepsi yang baik.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 193 / 2023 / Th.XVIII  33
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38