Page 43 - Stabilitas Edisi 190 Tahun 2022
P. 43
harus menjadi Rp 2 triliun pada 2021
dan Rp 3 triliun pada akhir 2022.
Ketika waktu tersisa tiga bulan
lagi, tercatat masih ada 26 bank yang
masih belum memenuhi kriteria
yang digariskan tersebut. Otoritas
tentu tidak ingin ada satu bank
pun yang tertinggal dari penerapan
regulasi yang bertujuan menciptakan
arsitektur perbankan Indonesia yang
lebih solid itu.
Oleh karena itu otoritas akan
melakuan berbagai upaya agar bank
bisa memenuhi aturan tersebut,
termasuk meminta pemegang
saham untuk menyuntikkan modal
tambahan atau mendorong merger
dan konsolidasi. “Nampaknya ini
bukan sesuatu yang gampang, tapi
kami optimis upaya ini bisa dilakukan.
Konsolidasi perbankan itu harus terus
menerus dilakukan sampai pada Nampaknya ini bukan sesuatu yang
angka tertentu,” kata Kepala Eksekutif
Pengawas Perbankan Otoritas Jasa gampang, tapi kami optimistis upaya ini
Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae. (pemenuhan modal inti) bisa dilakukan.
Bahkan berdasarkan informasi
yang dimiliki otoritas, saat ini sudah Konsolidasi perbankan itu harus terus
ada investor asing yang tertarik menerus dilakukan sampai pada angka
menjadi investor baru di bank-bank tertentu.
yang kekurangan modal inti. Namun
Dian enggan menyampaikan secara
rinci profil investor yang akan masuk dian ediana rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK
tersebut.
Pengamat Ekonomi Perbankan
dari Binus University Doddy adalah kebijakan tersebut dirilis pada Doddy menjelaskan bagi bank
Ariefianto mengatakan bisnis 2020. yang sudah memiliki modal inti di
bank merupakan bisnis padat Pada 2020-2021 Indonesia atas Rp1,5 triliun, maka merger dapat
modal. Skala ekonomi hanya dapat dihantam oleh pandemi Covid- dilakukan oleh satu sampai dua bank
dicapai jika bank memiliki modal 19 yang tinggi, yang membuat saja. Namun bagi bank yang memiliki
besar yang dengannya bank bisa perekonomian melambat. Bagi modal inti di bawah Rp1,5 triliun
memberikan produk secara murah sejumlah bank, menurutnya, bisa harus merger dengan dua atau tiga
dan bersaing. Modal besar bank juga bertahan dalam kondisi tersebut bank untuk memenuhi ketentuan
dibutuhkan untuk menjaga stabilitas saja sudah bagus. Yang terjadi modal inti minimum. “Merger itu
dan keamanan negara. Dampak adalah bank-bank didorong tidak sendiri pun idak mudah karena perlu
penutupan bank akan memberi efek hanya bertahan, tapi juga dapat dilakukan banyak kajian, termasuk
domino yang besar. meningkatkan modal inti mereka kesamaan misi, budaya, model bisnis
Doddy pun mengapresiasi langkah hingga Rp3 triliun. “Itu berat bagi dan lain sebagainya,” papar dia.
pemerintah yang mendorong bank sejumlah bank. Saya tidak tahu Doddy juga menduga 26 bank
untuk meningkatkan modalnya apakah mereka didorong untuk yang belum memenuhi modal inti
minimum mencapai Rp 3 triliun merger atau diakuisisi paksa. Tetapi dan menjadi catatan OJK, bukanlah
hingga akhir 2022. Hanya saja, kata untuk merger bank kan tidak bisa bank yang modal intinya kurang dari
Doddy, yang menjadi tantangan secepat itu,” kata Doddy. Rp100-200 miliar lagi. Namun lebih
www.stabilitas.id Edisi 190 / 2022 / Th.XVIII 43

