Page 40 - Stabilitas Edisi 190 Tahun 2022
P. 40
kompetensi bagi penyelenggara.
AFPI berharap, aturan itu dapat
meningkatkan keyakinan masyarakat,
baik investor, lender maupun
peminjam (borrower) terhadap fintech
lending.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal
(Sekjen) AFPI sekaligus Co-Founder
Dompet Kilat Sunu Widyatmoko
menyebutkan, seluruh anggota AFPI
yang berjumlah 102 menyambut baik
kehadiran peraturan OJK terbaru.
Para anggota AFPI berkomitmen
untuk mematuhi seluruh ketentuan
dalam POJK terbaru yang memang
tujuannya untuk memperkuat
industri fintech pendanaan. Dengan
mengikuti peraturan ini, AFPI bisa
turut mensukseskan fokus G20 yakni
transformasi ekonomi digital. “Pelaku
industri maupun asosiasi bahkan
Inilah keunggulan dari praktik bisnis fintech jauh-jauh hari sudah melakukan
penyesuaian. Dalam POJK terbaru ada
pendanaan yang menerapkan teknologi klausul yang mana pemenuhannya
digital untuk menyalurkan pembiayaan diberikan ruang penyesuaian
kepada borrower maupun untuk menerima hingga tiga tahun ke depan pasca
diberlakukannya,” ujar Sunu.
dana dari lender. Dengan demikian kami Direktur Eksekutif AFPI
lebih fleksibel. Kuseryansyah mengatakan, untuk
memperkuat industri fintech
pendanaan di Tanah Air, pelaku
Pandu aditya kristy, industri juga menyesuaikan
Wakil Ketua Bidang Humas AFPI/CEO Mekar aturan pada AFPI. Salah satu
aturan yang disesuaikan adalah
seluruh penyelenggara fintech
sisi manajemen risiko. “Lender dapat juga akan memperluas kesempatan pendanaan legal atau anggota
mengendalikan penyelenggara kerja sama antara penyelenggara AFPI hanya dibolehkan mengakses
fintech,” ujar Bambang. fintech lending dengan lembaga data peminjam berupa CAMILAN
keuangan lainnya seperti bank. “Ini (camera, mikrofon, dan location). Jika
Respons Industri untuk mendukung pelayanan dan pengaksesan dilakukan melebihi dari
Ketua Umum Asosiasi Fintech meningkatkan daya saing industri, CAMILAN, maka dinyatakan pinjaman
Pembiayaan Indonesia (AFPI) Adrian serta membuka akses layanan online (pinjol) illegal.
Gunadi menilai, aturan baru itu keuangan ke masyarakat yang lebih Lebih lanjut, untuk meningkatkan
sesuai dengan ekspektasi para inklusif,” ujarnya. kompetensi, selain sertifikasi pada
penyelenggara. Melalui regulasi ini, Asosiasi juga menilai aturan baru tenaga penagihan, customer service,
penyedia layanan pinjaman online akan memperkuat perlindungan dan jabatan-jabatan lainnya yang
menjadi lebih dianggap selayaknya terhadap konsumen. Sebab, dilakukan secara bertahap, AFPI juga
Lembaga Jasa Keuangan (LJK). “Fintech dalam peraturan baru ini banyak memberikan pelatihan dan sertifikasi
lending bukan lagi dipandang sebagai klausul yang mengatur mengenai bagi penyelenggara fintech itu sendiri
industri yang masih dalam sandbox perlindungan terhadap konsumen, terutama jajaran komisaris, direksi,
atau tahap uji coba,” kata Adrian. perlindungan kerahasiaan data dan pemegang saham.
Menurutnya, aturan baru OJK pribadi, serta peningkatan Berdasarkan data pengaduan
40 Edisi 190 / 2022 / Th.XVIII www.stabilitas.id

