Page 44 - Stabilitas Edisi 190 Tahun 2022
P. 44

“Pada 2020 itu pandemi. Bukan
                                                                               waktu normal. Saat itu bank mode
                                                                               survival bukan bisnis. Cuma untuk
                                                                               bertahan hidup, tidak terpikir merger.
                                                                               2021 sudah bisa bergerak namun
                                                                               masih harus dipantau. Dan sekarang
                                                                               2022 mereka baru bisa bernapas
                                                                               setelah pandemi,” kata Doddy.
                                                                                  Alternatif lainnya, pada empat
                                                                               bulan tersisa, 26 bank tersebut harus
                                                                               sudah memiliki pinangan atau sudah
                                                                               menggandeng investor strategis. Jika
                                                                               dipaksakan untuk memenuhi modal
                                                                               inti Rp 3 triliun tahun ini, menurutnya
                                                                               berat.
                                                                                  Dia mengatakan kebijakan
                                                                               perpanjangan waktu pemenuhan
                                                                               modal inti bukanlah warisan OJK
                                                                               periode 2022-2027, karena ketentuan
                                                                               pemenuhan modal pada 2022 adalah
                                                                               produk OJK sebelumnya. “Jadi katakan
                                                                               pada 2024 bank itu kalau tidak
                                                                               merger, atau memperoleh investor
                                                                               strategis yang siap investasi hingga
                                                                               modal inti menjadi Rp 3 triliun atau
                                                                               mereka turun jadi BPR,” kata Doddy.
                                                                                  Sementara itu, Direktur Riset
                                                                               Center of Reform on Economics (Core)
                                                                               Piter Abdullah berpendapat bank-
                                                                               bank umum non-BPD seharusnya
                                                                               menyiapkan langkah untuk
                                                                               memenuhi modal inti sejak lama,
                                                                               mengingat kebijakan tersebut
                         PT Bank Raya                                          dikeluarkan pada 2020.
                        Indonesia Tbk.      besar dari itu sehingga perlu upaya   Untuk menempuh langkah merger
                   (AGRO) berencana         lebih untuk melakukan konsolidasi.  dan akuisisi di empat bulan di sisa
                   untuk menerbitkan           Dia menuturkan meski kebijakan   2022, menurutnya, merupakan hal
                   maksimal 3,5 miliar      ini sudah dirilis sejak tahun lalu,   yang mustahil. Merger dan akuisisi
                   saham dengan nilai       OJK perlu mengkaji untuk memberi   hanya bisa dilakukan kalau sudah
                   nominal Rp100 per        kelonggaran kepada bank-bank       direncanakan sejak tahun lalu karena
                                                                               prosesnya lama.
                                            yang belum memenuhi modal
                     saham yang akan        inti. Kelonggaran tersebut berupa     Demikian juga untuk melakukan
                   ditawarkan melalui       perpanjangan waktu sekitar satu    penawaran umum perdana (initial
                           rights issue.    sampai dua tahun dan dilakukan     public offering/IPO) atau rights issue.
                                            dengan disiplin.                   Menurut Piter, bank seharusnya
                                               Artinya setelah perpanjangan    sudah merencanakan sejak tahun
                                            tersebut tidak ada kelonggaran     lalu, sehingga eksekusi bisa dilakukan
                                            kepada bank-bank tersebut. Jika    dalam beberapa bulan ke depan.
                                            mereka tidak dapat memenuhi modal     “Kalau sampai dengan batas
                                            inti, maka harus tutup atau berubah   waktunya tidak bisa memenuhi, OJK
                                            menjadi Bank Perkreditan Rakyat    sudah mengatakan mereka tidak akan
                                            (BPR).                             memberikan kelonggaran. Izin bank


         44   Edisi 190 / 2022 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49