Page 30 - Stabilitas Edisi 194 Tahun 2023
P. 30
Value Baru Menghadapi
AI Generatif
Oleh Merza Gamal, Author of Change Management & Cultural Transformation
enerative dan ‘salah’ dapat menjadi ambigu dan garis antara
Artificial inovatif dan ofensif tipis akibat berkembangnya
Intelligence Generative AI.
G(Kecer- Oleh karena itu, CEO perlu menetapkan
dasan Artificial standar yang jelas untuk organisasi mereka
Generatif) mendapatkan dengan “menggunakan contoh yang menunjukkan
perhatian dunia karena bagaimana setiap nilai diterjemahkan ke dalam
kemampuannya pilihan dunia nyata yang dibuat oleh tim analitik”.
membuat konten teks Para CEO dan pemimpin korporasi harus
dan grafis yang mirip memberikan panduan untuk membantu tim
buatan manusia secara analitik membangun dan menggunakan Generative
meyakinkan. Salah AI secara bertanggung jawab. Mereka bisa
satunya yang sedang ramai, yaitu ChatGPT. melakukannya dengan memperjelas bagaimana
Teknologi ChatGPT merupakan produk dari nilai diterjemahkan ke dalam pemilihan aplikasi
OpenAI dan juga model lain kecerdasan artificial Generative AI, seperti proses apa yang akan
generative yang segera diterbitkan oleh pesaing diotomatisasi. Juga dengan memberikan panduan
dari Alphabet (perusahaan induk Google) dan tentang definisi dan metrik untuk mengevaluasi
Meta (group bisnis Facebook). Teknologi ini Generative AI untuk bias dan keadilan. Ditambah
menawarkan peluang menarik untuk pembuatan dengan memberi nasihat tentang hierarki nilai-
konten yang inovatif. Namun begitu, ia juga nilai perusahaan dan peran keragaman dalam
menghadirkan dilema value baru yang tidak siap pemilihan talent perusahaan.
dihadapi oleh banyak organisasi dan korporasi. Setelah menterjemahkan nilai-nilai
Risiko yang ditimbulkan oleh teknologi perusahaan, yang bisa dilakukan adalah menggali
kecerdasan artificial generatif (Generative AI), lebih dalam dengan mengajukan pertanyaan
seperti pelanggaran privasi, bias, dan penipuan, kepada tim analitik di bidang utama. Pertama,
telah menambah tantangan baru di dunia bisnis. soal akusisi data, apakah sudah selaras dengan
Pasalnya teknologi itu dapat disalahgunakan untuk ekspektasi pemangku kepentingan untuk
menghasilkan deepfake (gambar atau video palsu penggunaan data mereka? Kedua, soal kesesuaian
yang dapat menampilkan orang atau individu data, Apakah kumpulan data mencerminkan
secara negatif) atau menyebarkan informasi yang populasi dunia nyata? Sudahkah kumpulan data
menyesatkan. tersebut memasukkan data yang relevan dengan
Terkait perkembangan itu, sudah seharusnya kelompok minoritas?
seorang CEO memahami secara mendalam. Tetapi Ketiga, soal output fairness, apakah sudah
kemunculan Generative AI seperti ChatGPT dipertimbangkan keadilan pada setiap titik dalam
dan akan disusul oleh Generative AI lain, akan proses pengembangan, termasuk pemilihan data,
memaksa para eksekutif untuk melakukan tugas ini pemilihan fitur, dan pembuatan dan pemantauan
secara pribadi. Pernyataan nilai perusahaan (share model? Keempat, kepatuhan, apakah sudah
values) tidak cukup lagi di dunia di mana ‘benar’ memiliki kepatuhan yang dibangun dalam alur
30 Edisi 194 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id