Page 45 - Stabilitas Edisi 194 Tahun 2023
P. 45

asa-masa ketika kualitas
                     kredit perbankan tampak
                     baik karena ditopang
          Mkebijakan restrukturisasi
          dari otoritas tampaknya akan segera
          berakhir. Kondisi ekonomi yang terus
          membaik, menjadi penilaian utama
          regulator untuk segera mengakhiri
          aturan yang membolehkan bank
          ‘menyembunyikan’ pembiayaan
          bermasalah.
            Dalam Pertemuan Pertemuan
          Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK)
          2023 yang digelar awal Februari lalu,
          Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan
          bahwa stabilitas sektor keuangan tetap
          terjaga dan semakin kondusif. Lebih
          dari itu, jumlah kredit perbankan yang
          direstrukturisasi terkait dampak pandemi
          mulai semester kedua 2020 sudah
          berkurang hampir separonya.
            “Sepanjang 2022, kredit                    Kami optimistis menjaga pertumbuhan
          restrukturisasi Covid-19 perbankan
          turun signifikan menjadi sebesar Rp469       kredit yang berkualitas, dan melangkah
          triliun dari puncaknya sebesar Rp830         secara pruden di 2023. Kami berkomitmen
          triliun pada Oktober 2020, didukung          terus mendukung pemulihan ekonomi di
          dengan meningkatnya coverage
          pencadangan 24,3 persen dari total           berbagai sektor.
          kredit restrukturisasi,” kata Ketua Dewan
          Komisioner OJK Mahendra Siregar, pada
          pertemuan itu.                               Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA
            Kondisi itu tampaknya bakal menjadi
          tanda-tanda akan diakhirinya kebijakan
          restrukturisasi yang sudah dijalankan
          sejak awal pandemi 2020 lalu, pada
          bulan ini. Kecuali untuk beberapa sektor
          padat karya yang akan diperpanjang   atau jauh di atas ambang batas sebesar   Baik-baik Saja
          hingga Maret 2024.                50 persen dan 10 persen. Tingginya    Sinyal akan dihentikannya
            Di industri saat ini, likuiditas dan   permodalan LJK juga memberikan   program restrukturisasi bagi perbankan
          permodalan berada dalam jumlah    bantalan menyerap risiko dan menunjang   tidak lantas membuat pelaku usaha
          memadai. Selain juga rasio NPL gross   kebutuhan penyaluran pembiayaan. CAR   khawatir. Pejabat teras beberapa bank
          perbankan 2,4 persen dan rasio NPF   perbankan 25,6 persen, sedangkan RBC   besar tampaknya percaya diri bahwa
          perusahaan pembiayaan 2,3 persen.   industri asuransi umum dan asuransi jiwa   kinerja perusahaan mereka tidak akan
          Tak hanya itu, berbagai macam stimulus   327 persen dan 484,2 persen.  terguncang jika memang kebijakan itu
          dan upaya pemulihan ekonomi pun      “Untuk 2023, kami optimistis    berakhir.
          membuahkan hasil dan terlihat dari   tren positif kinerja sektor keuangan   Presiden Direktur Bank CIMB Niaga
          kinerja industri keuangan di Tanah Air.  akan berlanjut. Kredit perbankan   Lani Darmawan menilai keputusan untuk
            Sementara itu, OJK juga mencatat,   diproyeksikan tumbuh sebesar 10   mengakhiri kebijakan restrukturisasi
          likuiditas industri perbankan pada 2022   persen sampai 12 persen, didukung   Covid-19 pada Maret 2023 tidak akan
          dalam level yang memadai dengan   pertumbuhan DPK sebesar tujuh  persen   signifikan memengaruhi kualitas kredit
          AL/NCD dan AL/DPK masing-masing   sampai dengan sembilan  persen,” kata   banknya. Berdasarkan catatannya,
          sebesar 137,7 persen dan 31,2 persen   Mahendra.                     portofolio restrukturisasi di CIMB Niaga


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 194 / 2023 / Th.XVIII  45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50