Page 61 - Stabilitas Edisi 194 Tahun 2023
P. 61
Untuk menghindari
momentum Ramadan dan Idul Fitri. kenaikan permintaan pasca pelonggaran kemungkinan naiknya
Hanya saja, Febrio tidak menjelaskan kebijakan pandemi, jadi dirasakan oleh inflasi, pemerintah kembali
asal pos anggaran untuk penyaluran lebih nayak golongan masyarakat. Seperti akan mengandalkan
bantuan sosial pangan tersebut. Namun golongan masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial atau bansos
yang jelas, pihaknya saat ini sedang liburan. pangan selama periode
tahap finalisasi menyusun kajiannya. “Itu Bhima menambahkan, jika Ramadan dan Idul Fitri
sedang difinalisasi, jadi nanti kita ikuti dibandingkan dengan proyeksi inflasi
aja arahannya (Kemenko),” ujar Febrio. selama Ramadan dan Lebaran yang tahun ini.
Meski begitu, langkah menyebar mencapai 5,8 persen YoY hingga 6,7
bansos dianggap oleh sebagian ekonom persen YoY maka bantuan sosial berupa
tidak akan mampu menekan harga komoditas pangan tersebut tidak akan
pangan selama momen perayaan cukup mengcover tekanan kenaikan
puasa dan Lebaran. Direktur Center inflasi.
of Economic and Law Studies (Celios) Solusi terbaik untuk menekan inflasi,
Bhima Yudhistira mengatakan, rencana lanjut dia, hanya dengan intervensi
pemerintah kembali mengandalkan pemerintah dari hulu seperti subsidi
strategi menyebar bansos di bidang pupuk yang lebih banyak, memastikan
tersebut tidak akan mampu menekan rantai distribusi lebih pendek
harga pangan selama momen Ramadan hingga mencegah spekulan pangan
dan Lebaran. mempermainkan harga. “Harga BBM
Sebabnya, kebijakan itu dinilai hanya subsidi juga berperan signifikan terhadap
diberikan kepada masyarakat yang masuk dorongan penyesuaian harga logistik
kategori keluarga miskin. Sementara pangan. Pemerintah bisa turunkan inflasi
itu, tekanan kenaikan harga bersumber dengan menurunkan harga BBM jenis
dari masalah pasokan, distribusi hingga subsidi,” ujar Bhima.*
www.stabilitas.id Edisi 194 / 2023 / Th.XVIII 61

