Page 63 - Stabilitas Edisi 194 Tahun 2023
P. 63

i tengah situasi bisnis yang
                   masih dinaungi risiko global,
                   perbankan seharusnya
          Dmasih mengikat dirinya
          dengan kehati-hatian, meski pandemi
          Covid-19 terlihat sudah mulai bisa
          dijinakkan. Tetapi tampaknya bank ingin
          ‘bersenang-senang’ dengan mengecap
          catatan keuntungan signifikan, setelah
          dua tahun lamanya bergelut dengan        Kita ingin MenUjU
          kesusahan.                                cadangan Ke 200
            Ya, lonceng resesi tampaknya
          sudah mulai berbunyi ketika Amazon,       Persen. MUngKin
          raksasa ritel AS diberitakan akan             ada BanK Lain
          memberhentikan lebih dari 18 ribu         yang MeLaKUKan
          karyawan. Kemudian Goldman Sachs
          Group yang mengumumkan memangkas     KoreKsi dan itU Bisa
          ribuan pekerja di seluruh perusahaan,   diKeMBaLiKan Menjadi
          hingga induk Google, Alphabet, akan
          memberhentikan sekitar 12 ribu orang di       Fee BaSeD. taPi
          seluruh area dan wilayah.               UntUK Kita, UntUK
            Tidak berhenti sampai di situ, Dana
          Moneter Internasional atau International   MenghadaPi Kondisi          Hery Gunardi,
          Monetary Fund (IMF) dalam laporan         yang Menantang               Direktur Utama BSI
          terbarunya mengungkapkan sektor
          keuangan global tetap rapuh terutama           ini Kita harUs
          karena bank sentral memulai jalur yang      MeMPersiaPKan
          belum dipetakan untuk mengecilkan
          neraca mereka. Sejauh ini, kata laporan       Pencadangan
          itu, ledakan inflasi masih menjadi               yang cUKUP.
          musuh utama karena jika tidak dijinakan
          maka memberi efek negatif terhadap
          perekonomian.
            Sementara itu, laporan Perserikatan
          Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan,
          pertumbuhan ekonomi global        risiko masih belum mereda meski    Hal itu terlihat dari pencadangan
          diproyeksikan melambat dari sekitar 3,0   pandemi Covid-19 sudah terkendali   yang digambarkan NPF Coverage
          persen pada 2022 menjadi 1,9 persen   dan pemerintah mulai memperlonggar   yang angkanya naik dari 148,87 persen
          pada 2023. Ini menandai salah satu   aktivitas ekonomi dan mobilitas   menjadi 183,12 persen. Tak main-main,
          tingkat pertumbuhan terendah dalam   masyarakat.                     bank yang kini dinakhodai Hery Gunardi
          beberapa dekade terakhir. Namun      Melihat kondisi global di       ini berencana terus mempertebal
          untungnya, Laporan Situasi dan Prospek   pusaran kesimpangsiuran, tidak lah   pencadangan.
          Ekonomi Dunia PBB 2023 tersebut   berlebihan jika bank memutuskan       “Kita ingin menuju cadangan ke 200
          memperkirakan pertumbuhan global   untuk mempertahankan langkah      persen. Mungkin ada bank lain yang
          akan meningkat secara moderat menjadi   mengencangkan ikat pinggang yang sudah   melakukan koreksi (dengan menurunkan
          2,7 persen pada 2024.             dilakukanya sejak triwulan kedua 2020.   pencadangan), mungkin pencadangan
            Ketidakpastian ekonomi global ini   Salah satu yang melakukannya adalah   terlalu besar dan itu bisa dikembalikan
          diyakini sedikit banyak memberikan   Bank Syariah Indonesia (Bank BSI).  menjadi fee based. Tapi untuk kita, untuk
          efek tersendiri terhadap perekonomian   Bank syariah terbesar di Indonesia   menghadapi kondisi yang menantang ini
          Indonesia dan mata rantainya terhadap   itu masih memasang mode ekstra hati-  kita harus mempersiapkan pencadangan
          industri keuangan, terutama perbankan.   hati di tengah kecenderungan bank   yang cukup,” kata Hery, awal Februari
          Karenanya, beberapa bankir melihat   yang mulai merasa kondisi sudah aman.   2023.


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 194 / 2023 / Th.XVIII  63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68