Page 65 - Stabilitas Edisi 194 Tahun 2023
P. 65

Tidak Mendengarkan
            Akan tetapi, beberapa bank
          tampaknya tidak begitu khawatir
          pada peringatan regulator dan malah
          menurunkan pencadangan kredit
          macetnya. PT Bank OCBC NISP
          Tbk (NISP) diketahui mencatatkan
          penurunan Cadangan Kerugian
          Penurunan Nilai (CKPN) meski rasio
          kredit bermasalah (NPL) berada di level   Kondisi cadangan
          2,42 persen pada kuartal akhir tahun lalu.   KerUgian PenUrUnan
          Sedangkan pada periode yang sama di
          tahun sebelumnya, OCBC NISP diketahui     niLai PerBanKan
          membukukan rasio kredit bermasalah     rP362,9 triLiUn Per
          jauh lebih rendah sebesar 2,36 persen.      sePteMBer 2022
            Pada Desember 2022, CKPN bank
          mengalami penurunan sebanyak 46           ataU tUrUn rP1,5
          bps secara yoy menjadi 3,23 persen dari       triLiUn daLaM
          3,69 persen pada tahun sebelumnya.
          Peningkatan rasio kredit macet tersebut   seBULan. diharaPKan
          tampaknya datang dari ekspansi kredit      PerBanKan MaU
          yang dilakukan perseroan. Dalam

          lapor annya, OCBC NISP mencatat                   MeLaKUKan            Mirza Adityaswara,
          pertumbuhan kredit mencapai 14 persen         Pencadangan              Wakil Ketua Dewan Komisioner
          yoy menjadi Rp137,6 triliun pada 2022.                                 Otoritas Jasa Keuangan
          Pertumbuhan kredit tersebut didukung     dengan sKenario
          oleh segmen business banking yang        Berjaga-jaga jiKa
          kreditnya tumbuh 13 persen yoy dan
          segmen retail banking, tumbuh sebesar 16   sitUasi dan Kondisi
          persen yoy.                                 2023 MeMBUrUK.
            Presiden Direktur OCBC NISP
          Parwati Surjaudaja menyampaikan
          pertumbuhan kredit berbanding lurus
          dengan peningkatan aktivitas ekonomi
          serta optimisme dari sisi konsumen
          maupun pelaku usaha yang berpengaruh   pendapatan bunga bersih yang naik 20,31   pencadangan atau NPL coverage ratio
          terhadap pemulihan ekonomi        persen menjadi Rp 87,90 triliun.   mencapai sebesar 311 persen pada akhir
          nasional. “Untuk itu, kami senantiasa   Kemudian karena kenaikan     2022.
          mengapresiasi semua pemangku      penyaluran kredit yang tumbuh 14,48   Sementara itu, PT Bank Central
          kepentingan yang telah memberikan   persen yoy menjadi Rp1.202,23 triliun   Asia Tbk (BBCA) atau BCA juga
          kepercayaan kepada OCBC NISP untuk   ditopang oleh segmen wholesale. Lalu,   memangkas pencadangan sebanyak 51,5
          dapat menjadi mitra perbankan dalam   pendapatan non bunga naik 9,01 persen   persen menjadi Rp4,52 triliun dengan
          pengelolaan keuangan,” tuturnya.  menjadi Rp 35,18 triliun. Namun,   NPL BCA berhasil ditekan hingga ke
            Selain itu, bank sepertinya masih mau   biaya provisi atau CKPN mengalami   posisi 1,7 persen pada 2022. Adapun
          menikmati laba bersih jumbo. PT Bank   penurunan 17,50 persen.       BCA membukukan laba bersih secara
          Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank   Kendati demikian, Bank Mandiri   konsolidasi naik 29,6 persen YoY
          Mandiri, misalnya, secara konsolidasi   melakukan pengelolaan portofolio kredit   mencapai Rp40,7 triliun di 2022. Kinerja
          berhasil membukukan pertumbuhan laba   untuk mengantisipasi potensi penurunan   laba ini ditopang oleh pendapatan bunga
          bersih 46,89 persen secara yoy menjadi Rp   kualitas, termasuk dengan menyediakan   bersih yang meningkat 13,6 persen
          41,17 triliun pada 2022. Direktur Keuangan   pencadangan yang mencukupi. Sehingga   menjadi Rp 64,14 triliun seiring dengan
          dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo   meski NPL relatif menurun, perseroan   pertumbuhan kredit 11,7 persen menjadi
          menyatakan laba bersih itu ditopang oleh   tetap melakukan peningkatan rasio   Rp 711,26 triliun.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 194 / 2023 / Th.XVIII  65
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70