Page 23 - Stabilitas Edisi 197 Tahun 2023
P. 23

sebelum dibatalkan undang-undang baru
                                            itu, mandatory spending diatur sebesar
                                            5 persen dari APBN dan 10 persen dari
                                            APBD di anggaran untuk gaji pegawai.
                                               Kenyataan ini tentu menimbulkan
                                            kehebohan dari publik yang sudah mulai
                                            merasakan manfaat dari keberadaan
                                            layanan kesehatan yang sebelumnya
                                            nyaris tidak pernah mereka rasakan.
                                            Bahkan budaya untuk pergi ke dokter
                                            dan rumah sakit ketika mengalami
                                            gangguan kesehatan kini sudah
                                            mulai menyentuh masyarakat lapisan
                                            bawah. Sebelumnya mereka enggan
                                            berhubungan dengan rumah sakit dengan
                                            berbagai pertimbangan, terutama karena
                                            ongkosnya yang mahal.
                                               Memang keputusan menghilangkan
                                            alokasi anggaran yang sebelumnya
                                            sudah digariskan sebesar 5 persen dari
                                            anggaran pemerintah pusat dan 10
                                            persen dari anggaran daerah, menjadi
                                            salah satu kontroversi besar dalam   Budi Gunadi Sadikin
                                            undang-undang itu. Pemerintah sebagai
                                            pengusul tentu memiliki jawaban atas   Pengalaman
                                            keputusan tersebut.
                                               Pemerintah mengatakan,           pemerintah
                                            penghapusan ini bertujuan agar      mengenai mandatory
                                            mandatory spending diatur bukan
                   da kecemasan setelah     berdasarkan pada besarnya alokasi, tetapi   spending itu
                   pemerintah dan pembuat   berdasarkan komitmen belanja anggaran   tidak 100 persen
                   aturan meresmikan Undang-  pemerintah. Dengan demikian, program
          AUndang Kesehatan yang baru.      strategis tertentu di sektor kesehatan bisa   mencapai tujuannya.
          Pada 11 Juli lalu, pemerintah bersama   berjalan maksimal.            Tujuan kita bukan
          DPR mengesahkan draf  undang-undang   Menteri Kesehatan Budi Gunadi
          berbungkus Omnibus Law tentang    Sadikin juga menambahkan bahwa      besarnya mandatory
          kesehatan menjadi undang-undang.  kewajiban alokasi minimal anggaran   spending, tapi
            Hampir semua fraksi di DPR      kesehatan harus dihapus lantaran selama
          menyetujui aturan baru yang akan   ini belanja wajib itu tidak berjalan baik,   adanya commitment
          menggantikan seluruh aturan terkait   dan justru rawan disalahgunakan untuk   spending anggaran
          sektor kesehatan yang ada. Hanya dua   program-program yang tidak jelas.  dari pemerintah
          fraksi yang menolak. Tidak penuhnya   “Pengalaman pemerintah mengenai
          kesepakatan itu, disebut-sebut terkait   mandatory spending itu tidak 100 persen   untuk memastikan
          beberapa isu yang sudah menjadi   mencapai tujuannya. Tujuan kita bukan   program-program itu
          polemik pada saat aturan itu masih   besarnya mandatory spending, tapi
          menjadi rancangan.                adanya commitment spending anggaran   bisa berjalan.
            Salah satunya mengenai kewajiban   dari pemerintah untuk memastikan
          pemerintah untuk menyediakan dana   program-program di sektor itu bisa
          minimal dana layanan kesehatan bagi   berjalan,” ujar Budi.
          rakyat (mandatory spending). Padahal,   Besarnya belanja wajib di bidang
          dalam pasal 171 Undang-undang Nomor   kesehatan, lanjut mantan bankir Bank
          36 Tahun 2009 tentang Kesehatan   Mandiri ini, belum tentu berdampak


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 197 / 2023 / Th.XVIII  23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28