Page 28 - Stabilitas Edisi 197 Tahun 2023
P. 28

jaminan sosial,” ujar Said.           Sementara itu pengamat kebijakan
                                               Kemungkinan tersebut tidaklah   public Ahmad Nur Hidayat mengatakan
                                            berlebihan karena belakangan terdengar   bahwa RUU Kesehatan yang sudah
                                            kabar bahwa iuran BPJS Kesehatan   disahkan tidak memberikan manfaat
                                            berpotensi akan mengalami kenaikan.   besar bagi sistem kesehatan nasional.
                                            Yang jadi faktor pendorong adalah   “Undang-undang itu bukan untuk publik
                                            adanya peningkatan utilitas pemanfaatan   namun untuk liberalisasi modal besar
                                            asuransi wajib itu sampai tahun ini dan   industri kesehatan,” kata dia.
                                            juga perluasan kontrak kerja sama antara   Ditegaskannya, publik sejatinya
                                            BPJS Kesehatan dengan rumah sakit   sudah menyadari sejak masih menjadi
                                            dari 2.963 pada 2022 menjadi 3.083 pada   rancangan, bahwa aturan itu bukan
                                            tahun depan.                       untuk mengingkatkan kualitas kesehatan
                                               Malahan, jika dikaitkan lagi dengan   publik luas tetapi memberi jalan agar
                                            kemungkinan penerapan kebijakan    industri kesehatan, pemilik modal
                                            implementasi single tarif iuran atau   berekspansi secara akseleratif.
                                            kelas rawat inap standar (KRIS), bisa   Dalam sebuah evaluasi, BPJS
                                            jadi peningkatan iuran akan makin besar.   Kesehatan pernah menyebutkan
                                            Saat ini masih berlaku sistem kelas dalam   bahwa 40% dana BPJS tersebut jatuh
                                            layanan BPJS Kesehatan dengan iuran   ke pemilik RS, 40% jatuh ke pemilik
                                            yang berbeda. Untuk kelas 1 iurannya   industri alkes dan obat-obatan dan 20%
                                            Rp150 ribu, kelas 2 Rp100 ribu, dan kelas   jatuh ke layanan jasa tenaga medis. “
                                            3 Rp35 ribu (karena disubsidi Rp7 ribu   Jika mau dibongkar, pemilik modal
                        Agustian Fardianto   oleh pemerintah).                 baik RS maupun Industri obat sudah
                                               Dengan peningkatan iuran itu tentu   mendapatkan manfaat 80% dari biaya
                BPJS Kesehatan              beban masyarakat akan bertambah.   BPJS yang dibayar melalui iuran rakyat
                                            Bahkan jumlahnya akan makin terkerek
                                                                               dan APBN,” lanjut Hidayat.
            akan tetap berjalan             naik ketika biaya-biaya alat kesehatan   Kini pemilik modal berusaha ingin
              konsisten dengan              dan obat-obatan terus mengalami inflasi   mendapatkan fasilitas lebih lagi melalui
           peraturan yang ada               pasca pandemi.                     RUU Omnibuslaw Kesehatan. Mereka
                                               Terkait hal itu Ketua Umum Terpilih
                                                                               berupaya membajak RUU Omnibus
               saat ini, dan kami           Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan   Law kesehatan untuk kepentingan
          akan terus berupaya               Masyarakat Indonesia (IAKMI),      memperkaya diri dibalik keinginan
                                            Hermawan Saputra menyatakan
                                                                               mempercanggih layanan kesehatan
                     memberikan             peningkatan biaya kesehatan tidak bisa   publik.
                                                                                  Pembuat kebijakan kesehatan
                        pelayanan           dihindari karena adanya inflasi biaya   seharusnya mewaspadai hal ini,
                                            kesehatan yang meningkat drastis di era
                     yang terbaik           pandemi. Adapun faktor penyebabnya   perbaikan kesehatan publik tidak
                    dalam rangka            adalah meningkatnya permintaan,    boleh memiskinkan keuangan negara
                                                                               dan memiskinkan masyarakat untuk
                                            biaya produksi yang naik, adanya
             transformasi mutu              ketidakpastian, jumlah fasilitas dan   memperkaya pemilik RS dan pengusaha
                layanan, dengan             sarana kesehatan yang tidak sebanding   alat kesehatan dan obat-obatan.
                                            serta motif mencari keuntungan.

                   meningkatkan                “Berdasarkan faktor-faktor tersebut,   Tidak Berubah
                                                                                  Sejak beroperasinya hingga sekarang,
             akses dan kualitas             masyarakat harus mengatur strategi   layanan proteksi publik lewat BPJS
                                            untuk mensiasati kenaikan biaya
                        pelayanan           kesehatan, di antaranya dengan menjadi   Kesehatan sangat dirasakan manfaatnya
                        kesehatan.          peserta dalam jaminan kesehatan,   oleh masyarakat, terutama yang
                                                                               berpendapatan rendah. Mereka yang
                                            menggunakan asuransi kesehatan,
                                            menyisihkan anggaran kesehatan rutin   tadinya berpikir berkali-kali untuk
                                            dan melakukan evaluasi berkala terhadap   berobat ke rumah sakit ketika ada
                                            keuangan maupun produk proteksi    masalah kesehatan, kini sudah mulai
                                            kesehatan,” jelas Hermawan.        terbiasa berobat ke layanan medis resmi.


         28   Edisi 197 / 2023 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33