Page 27 - Stabilitas Edisi 197 Tahun 2023
P. 27

Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP
                                            Edy Wuryanto mengatakan alasan tidak
                                            dimasukkannya BPJS Kesehatan dalam
                                            UU Kesehatan karena sudah ada ada UU
                                            tersendiri yang mengaturnya.
                                               Adapun UU yang ia maksud adalah
                                            UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang
                                            Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
                                            dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
                                            Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
                                            (BPJS). “Jadi karena normanya sudah
                                            diatur di sana, maka di UU Kesehatan ini
                                            tidak mengatur itu (BPJS Kesehatan).
                                            Jadi pure UU Kesehatan ini hanya
                                            mengatur persoalan kesehatan,” kata
                                            Edy.
                                               Meski demikian tetap saja ada rasa
                                            cemas yang membuncah dari sebagian
                                            besar pihak akan berkurangnya layanan
                                            BPJS Kesehatan yang biasa didapatkan
                                            masyarakat setelah hadirnya aturan
                                            tersebut. Sebabnya, UU Kesehatan yang   Hermawan Saputra
                                            baru itu merupakan omnibus law bidang
                                            kesehatan, artinya Ia adalah hukum yang
                                            memayungi semua aturan soal kesehatan.  Masyarakat harus
                                               Salah satu yang sudah menunjukkan
                                            ketidaksepakatan pada kehadiran       mengatur strategi
                                            undang-undang itu adalah kalangan     untuk mensiasati
                                            buruh. Presiden Partai Buruh Said Iqbal
                                            mengatakan aturan baru itu mengancam   kenaikan biaya
                                            Sistem Jaminan Sosial Nasional,       kesehatan, di
                   ndang-undang Kesehatan   khususnya terkait dengan jaminan
                   yang baru pada akhirnya   Kesehatan. “Program jaminan kesehatan   antaranya dengan
                   resmi disahkan pada 11 Juli   bersifat spesialis, tetapi kemudian   menjadi peserta
          Ulalu. Namun demikian, sejak      dijadikan generalis melalui omnibus law
          aturan itu masih berbentuk rancangan,   Undang-Undang Kesehatan,” kata dia.   dalam jaminan
          sudah muncul kekhawatiran mengenai   Selain itu, penghapusan mandatory   kesehatan,
          eksistensi program Jaminan Kesehatan   spending, menurut dia, akan langsung
          Nasional dan lembaga BPJS Kesehatan.   menambah beban pasien dan akan   menggunakan
            Tidak berlebihan memang ketakutan   memberatkan masyarakat kurang     asuransi kesehatan,
          akan terkikisnya peran lembaga yang   mampu. Sebelumnya saat ada anggaran   menyisihkan
          dibentuk negara pada 2014, ketika   kesehatan pemerintah maka seluruh
          masyarakat sudah mulai merasakan   biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan,   anggaran
          manfaatnya. Sebabnya terutama karena   tetapi kini tidak lagi dengan membuka   kesehatan rutin.
          nama BPJS Kesehatan tidak tertera   peluang urun bayar antara pasien dengan
          dalam keseluruhan pasal dan ayat dalam   lembaga itu. “Kalau sekarang semua
          aturan yang disebut omnibus law sektor   dibiayai oleh BPJS. Tetapi dengan
          kesehatan itu.                    Undang-Undang Kesehatan, ada urunan
            Terkait hal tersebut, anggota DPR   bayar. Misal, operasi jantung biayanya
          sudah langsung memberikan penjelasan   100 juta. Bisa jadi pasien diminta
          sesaat setelah memberikan persetujuan   membayar 50 juta sedangkan 50 jutanya
          penerbitan undang-undang tersebut.   dibayar BPJS. Ini akan merusak sistem


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 197 / 2023 / Th.XVIII  27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32