Page 24 - Stabilitas Edisi 197 Tahun 2023
P. 24
Pemerintah mengatakan, efektif pada kesehatan penduduk Anggaran Kementerian Keuangan Isa
penghapusan besaran Indonesia. Ia mencontohkan mandatory Rachmatarwata mengatakan belanja di
anggaran bertujuan agar spending besar yang dilakukan sektor kesehatan akan tetap ada, meski
mandatory spending diatur pemerintah Amerika Serikat (AS) dan besarannya tak lagi diatur minimal 5
bukan berdasarkan pada Kuba. Namun rata-rata usia hidup warga persen dari APBN dan 10 persen dari
besarnya alokasi, tetapi di kedua negara itu tidak setinggi seperti APBD sebagaimana mandatory spending
berdasarkan komitmen. Korea Selatan, Jepang, dan Singapura. dalam UU Kesehatan sebelumnya.
Budi mengklaim baik Korsel, Jepang, dan “Kita kan sudah lihat bahwa ‘oh rata-
Singapura sama-sama tidak menetapkan rata kebutuhannya sekitar sekian.’ Lihat
mandatory spending yang besar. saja dalam beberapa tahun terakhir,
Menurut Budi, fokus kepada program kita enggak pernah kurang dari 5 persen
dilakukan sebagai bentuk efisiensi karena kita memang melihat kebutuhan
anggaran. Ia mengaku telah banyak untuk belanja yang cukup untuk itu,” ujar
menerima laporan kejadian penggunaan Isa.
anggaran kesehatan yang tak tepat Selanjutnya dia meyakinkan
sasaran masyarakat untuk tidak megkhawatirkan
Selain itu penghapusan bertujuan mengenai alokas dana kesehatan yang
agar mandatory spending diatur bukan akan disiapkan pemerintah. Menurutnya,
berdasarkan pada besarnya alokasi, penghapusan mandatory spending justru
namun berdasarkan komitmen belanja baik bagi anggaran karena tidak lagi
anggaran pemerintah. Dengan demikian, perlu mengeluarkan dana untuk hal yang
program strategis tertentu di sektor tidak jelas.
kesehatan bisa berjalan maksimal. “Jadi enggak usah khawatir
Sementara itu Direktur Jenderal sebelumnya bahwa kita enggak akan
24 Edisi 197 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id

