Page 73 - Stabilitas Edisi 197 Tahun 2023
P. 73
untuk dipedomani dengan konsisten oleh
seluruh perbankan.
Palo Alto Networks, lembaga yang
menyediakan layanan proteksi siber
global, membeberkan beberapa praktik
terbaik untuk menghindari eksploitasi
identitas pribadi oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab.
“Pencurian identitas merupakan
salah satu dampak utama dari peretasan
data. Hal ini sangat memprihatinkan,
terutama karena berdasarkan laporan
BSSN kasus peretasan data merupakan
serangan siber kedua yang paling umum
terjadi di Indonesia pada 2022,” kata
Field Chief Security Officer, APJ, Palo
Alto Networks Ian Lim.
“Baik organisasi maupun individu
memiliki peran dalam menghindari
kebocoran data, serta melawan pencurian
identitas untuk memastikan keamanan
data pribadi,” tambah dia.
Menurut lembaga itu, organisasi
perlu menerapkan pendekatan
manajemen identitas yang terintegrasi,
yang mencakup beberapa aspek yakni
pertama menerapkan kerangka kerja
zero trust yang efektif. Hal ini berarti
melakukan proses validasi dan verifikasi Serangan siber yang
untuk semua hal, sehingga meningkatkan
kontrol dan visibilitas di seluruh terjadi belakangan ini
ekosistem digital organisasi. Organisasi harus direspons pelaku
juga perlu waspada dalam menetapkan usaha baik dalam industri
autentikasi multi-faktor untuk semua kelemahan dalam sistem tersebut, keuangan maupun
akun keuangan, email, dan media memprioritaskan sumber daya untuk non keuangan dengan
sosial yang penting serta mengaktifkan mengurangi kerentanan tersebut, serta perbaikan sistem
notifikasi untuk semua transaksi penting. membangun budaya kewaspadaan yang keamanan.
Kedua, langkah-langkah kebersihan meningkatkan keamanan siber secara
siber di seluruh organisasi dalam laporan progresif dengan mengerahkan tenaga
State of Cybersecurity Report di 2022, individu, proses, dan teknologi yang
sebanyak 79 persen dari organisasi di tepat.
Indonesia (tertinggi di antara negara- Ketiga, edukasi dan pelatihan.
negara ASEAN lainnya) tengah Keyakinan yang umumnya dipercayai
meningkatkan fokus tim kepemimpinan dalam aspek keamanan adalah bahwa
mereka pada keamanan siber. Organisasi ancaman datang dari luar organisasi.
perlu menangani keamanan siber dan Namun, ketika sistem keamanan menjadi
perlindungan data dengan serius di lebih sulit ditembus, para peretas akan
semua tingkatan termasuk anggota mulai menargetkan orang-orang di
dewan, tim eksekutif, manajer, dan dalam organisasi tersebut, sehingga
karyawan. menimbulkan dua tipe bahaya utama
Hal ini mencakup evaluasi sistem yakni ancaman identitas dan ancaman
keamanan dan mengidentifikasi tim internal..*
www.stabilitas.id Edisi 197 / 2023 / Th.XVIII 73

