Page 22 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 22
punya keunggulan dan program masing aset dan liabilitas yang optimal agar
masing,” ungkapnya. tekanan biaya dana tetap terkendali,
Ditambah lagi, ada isu agar BPR di sisi lain daya beli masyarakat yang
bisa merapat ke BPD yang justru bisa tertekan telah meningkatkan risiko NPL
mengganggu kinerja bank daerah ke yang lebih tinggi sehingga bank harus
depan. Menurut Aviliani keberadaan memiliki pencadangan yang memadai
BPR semestinya tetap dipertahankan dan dengan coverage ratio yang sesuai,” jelas
tidak perlu merger dengan BPD. “Biarkan Yuddy.
BPR dengan ilmu masingmasing dan Untuk permodalan, manajemen akan
tidak perlu dipaksa, Yang penting mereka berupaya untuk terus memperkuatnya.
bisa tumbuh, nah untuk tumbuh ini Saat ini rasio permodalan Bank bjb
aturan seharusnya dipermudah, terutama mencapai 18,5 persen hingga kuartal
KUB yang dalam jangka pendek harus Rp pertama tahun ini. Angka itu sejatinya
3 triliun,” tegas Aviliani. masih memadai dan berada jauh diatas
Oleh karena itu, ke depan, Aviliani ketentuan minimum.
berharap pemerintah daerah bisa Namun untuk mendukung rencana
mendukung dengan data yang ada, jangka panjang dengan adanya beberapa
sehingga UKM bisa didukung oleh BPD. aksi korporasi, manajemen tetap merasa
Selama ini, menurut Aviliani banyak data perlu untuk dilakukan penguatan baik
tapi tidak dimanfaatkan secara baik yang untuk tier1 maupun tier2.
membuat optimalisasi. Kedua, dalam jangka panjang bank
“Untuk mencapai optimalisasi, bjb akan terus melakukan langkah
Aviliani demand side juga harus diciptakan, langkah strategis termasuk dalam aksi
pemerintah daerah bantu sisi itu. Apalagi korporasi. Mulai tahun lalu, bank bjb
Biarkan BPR saat ini banyak di daerah yang UKM melakukan pengembangan usaha secara
nya gurem, tidak naik kelas, bahkan over
grup melalui skema Kelompok Usaha
dengan ilmu leverage,” pungkas Aviliani. Bank (KUB).
masing-masing Respons Pengelola KUB bersama bank bjb Syariah menandai
Bergabungnya Bank Bengkulu dalam
dan tidak perlu Sebagaimana diketahui, terdapat langkah penting pengembangan usaha
dipaksa, yang empat pilar dalam yang akan menjadi grup. Bank BJB kini menjadi BPD
penting mereka fokus pengembangan dan optimalisasi pertama di Indonesia yang berhasil
peran BPD. Yaitu Penguatan Struktur
menyelesaikan proses KUB, dan menjadi
bisa tumbuh, nah dan Keunggulan BPD, Akselerasi benchmark bagi proses KUB seluruh
untuk tumbuh ini Transformasi Digital BPD, Penguatan BPD.
Selain Bank Bengkulu, Bank BJB
Peran BPD dalam Ekonomi Daerah dan
aturan seharusnya Nasional, dan Penguatan Perizinan, juga telah menjalin komitmen KUB
dipermudah, Pengaturan, dan Pengawasan BPD. dengan Bank Jambi, Bank Maluku
Sejumlah bankir daerah mengaku
Malut dan Bank Sultra yang telah
terutama KUB akan segera berbenah untuk menandatangani Letter of Intent untuk
yang dalam jangka meningkatkan performa mereka. Hal bersinergi dalam kerangka KUB pada
ini dilakukan agar BPD bisa terus eksis
tanggal 29 September 2022. Teranyar
pendek harus dan mampu untuk bersaing dengan bank bank itu sudah menandatangani
Rp3 triliun. umum. Memorandum of Understanding (MoU)
dengan Bank Sultra untuk melangkah
Direktur Utama Bank bjb Yuddy
Renaldy, mengungkapkan dua strategi lebih lanjut dalam kerangka KUB pada 4
utama dalam mengarungi bisnis yang Maret 2024.
menantang di sisa tahun 2024 ini. “Dengan bergabungnya keempat BPD
Pertama, dalam jangka pendek tantangan tersebut, kami melihat Bank bjb secara
untuk menjaga likuiditas, kualitas aset grup akan lebih berperan dalam Industri
dan permodalan menjadi yang utama. Perbankan Nasional dengan menjadi 10
“Kami harus melakukan pengelolaan besar perbankan berdasarkan total aset
22 Edisi 209 / 2024 / Th.XIX www.stabilitas.id