Page 53 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 53
memperkuat komitmen kami dalam
memberikan solusi keuangan yang sesuai
dengan kebutuhan nasabah dan sejalan
dengan visi kami untuk menjadi mitra
terpercaya dalam meningkatkan kualitas
hidup.” kata Parwati.
Pada semester I/2024, OCBC
mencatat laba bersih naik sebesar 16
persen menjadi 2,4 triliun dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun
lalu sebesar 2,1 triliun. Secara umum,
pertumbuhan laba bersih terutama
didorong oleh naiknya pendapatan
bunga bersih sebesar tujuh persen secara
tahun ke tahun (yoy), seiring dengan
pertumbuhan penyaluran kredit dan
penurunan beban cadangan kerugian
penurunan nilai atas aset keuangan
sebesar 116 persen yang terutama
didorong oleh membaiknya kualitas
kredit.
Kredit OCBC tumbuh 14 persen yoy. OCBC siap melayani basis nasabah yang
Kredit ritel tumbuh sebesar Rp13,3 triliun
atau 27 persen yoy, termasuk kredit lebih luas dengan solusi perbankan yang
Bank Commonwealth, yang menjadi semakin komprehensif di Indonesia,
anak perusahaan OCBC sejak Mei tahun digabungkan dengan kapabilitas OCBC
ini. Kredit perbankan bisnis tumbuh
sebesar Rp6,9 triliun atau 7 persen yoy. di kawasan ASEAN, Greater China, dan
“Dengan kinerja yang baik di semester wilayah lainnya.
pertama tahun ini, OCBC terus optimistis
namun tetap penuh kehati-hatian untuk
bertumbuh secara kesinambungan Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC
dengan terus berinovasi untuk melayani
nasabah individu dan korporasi,” kata
Parwati.
konsolidasi kemungkinan berdampak Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,
Tantangan dan Peluang terhadap peningkatan struktur didukung dengan tingkat permodalan
Pengamat Perbankan Arianto permodalan, wawasan keahlian baru, atau Capital Adequacy Ratio (CAR)
Muditomo menilai sejumlah aksi variasi produk, layanan yang lebih perbankan yang tinggi sebesar 26,18
perusahaan yang melakukan merger atau variatif, efisiensi dan efektivitas, hingga persen.
akuisisi bakal memberikan efek tersendiri meningkatnya daya saing. Kesemuanya Kinerja intermediasi terjaga baik
baik peluang maupun tantangan bagi diharapkan memberi efek positif kepada dengan kredit tumbuh 12,36 persen yoy
industri perbankan di Tanah Air. laju bisnis di masa-masa mendatang. atau sebesar Rp7.478 triliun didorong
Dari sisi tantangan yakni adanya Mengutip data OJK, stabilitas sektor oleh kredit investasi yang mencapai
potensi berkurangnya kepemilikan lokal jasa keuangan nasional tetap terjaga 15,09 persen yoy dan kredit modal
dan persaingan yang tidak seimbang didukung oleh permodalan yang kerja yang tumbuh sebesar 11,68 persen
apabila yang masuk adalah perusahaan kuat, likuiditas yang memadai, profil yoy. Sejalan dengan pertumbuhan
asing bermodal besar. Tantangan risiko yang manageable, serta kinerja kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga
lainnya yaitu hilangnya talent lokal dan sektor jasa keuangan yang baik. Di tumbuh menjadi 8,45 persen yoy atau
terjadinya perubahan budaya kerja. tengah meningkatnya ketidakpastian sebesar Rp8.722 triliun, dengan giro
Namun begitu peluang juga hadir perekonomian dan gejolak geopolitik yang menjadi kontributor terbesar yaitu
yakni dengan semakin maraknya aksi global, kinerja industri perbankan tumbuh 13,48 persen yoy.*
www.stabilitas.id Edisi 209 / 2024 / Th.XIX 53