Page 75 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 75
perkembangan layanan paylater
menghadapi tantangan di tengah daya
beli masyarakat yang menurun. Hal
ini meningkatkan potensi kredit macet
karena ketidakmampuan nasabah dalam
membayar tagihan. Untuk mengatasi
risiko ini, penting bagi pemerintah dan
lembaga keuangan untuk memperkuat
regulasi dan meningkatkan literasi
keuangan masyarakat.
OJK terus memantau perkembangan
industri paylater dan mendorong
kolaborasi antara lembaga keuangan,
fintech, dan pemerintah. Dengan
pengelolaan risiko yang baik dan
regulasi yang tepat, potensi risiko
dapat diminimalisir, OJK memastikan
bahwa pertumbuhan layanan ini dapat
mendukung perekonomian dengan cara
yang sehat dan berkelanjutan.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi
Keuangan dan Komunikasi Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Aman Santosa,
mewantiwanti penyedia layanan
tersebut untuk memiliki mitigasi risiko
yang memadai dan menerapkan prinsip
kehatihatian sejak awal pelaksanaan
kemitraan.
“Mitigasi risiko bisa dilakukan
dengan pemilihan mitra secara Berdasarkan data Otoritas
komprehensif, serta pemantauan dan Jasa Keuangan (OJK),
evaluasi kinerja secara berkala. Dalam hingga Agustus, total
pembayaan layanan BNPL
hal jika terjadi gagal bayar, bank harus mencapai Rp7,99 triliun
memiliki strategi mitigasi risiko yang pembayaran cicilan paylater dapat atau meningkat 89,20
memadai, antara lain dengan membentuk mempengaruhi riwayat kredit konsumen. persen secara tahunan
cadangan kerugian terhadap kredit OJK juga senantiasa mengingatkan (yoy).
bermasalah dan menetapkan langkah masyarakat untuk berhutang secara
langkah penyelesaian,” ungkap Aman. bijak sesuai kebutuhan dan kemampuan
Lebih jauh Aman mengingatkan membayar kembali dan diupayakan
agar masyarakat menyadari adanya berhutang untuk sesuatu yang
berbagai biaya lain dalam transaksi produktif,” jelasnya.
paylater, seperti biaya administrasi, Sementara itu, Ekonom Bank
bunga dan denda, jika pembayaran tidak Permata Josua Pardede mengungkapkan mengajukan layanan kartu kredit; dan
sesuai ketentuan. Ini akan berdampak risiko gagal bayar atau kredit bermasalah mendorong budaya konsumtif.
pada riwayat kredit konsumen yang dari layanan paylater ini sama tingginya “Memang karena prosesnya mudah
berpengaruh terhadap persetujuan kredit dengan pinjaman online (pinjol). Oleh dan ujungujungnya untuk keperluan
berikutnya. karena itu OJK, ujarnya, harus dapat yang memang tidak bisa kendalikan,
“Saat ini pinjaman paylater juga mengawasi pelaksanaan bisnis paylater karena spendingnya kadangkadang
sudah masuk dalam pencatatan riwayat dengan lebih baik agar tidak bernasib untuk belanja sesuatu mungkin bukan
kredit dalam Sistem Layanan Informasi sama seperti pinjol. Apalagi dari sisi kebutuhan utamanya. Jadi risiko kredit
Keuangan (SLIK – OJK Checking). pengajuan untuk mendapatkan layanan yang meningkat pun juga tinggi, mirip
Hal tersebut diartikan bahwa riwayat paylater ini lebih mudah ketimbang juga dengan pinjol,” ungkap Josua.*
masih sisa 10 paragraf
www.stabilitas.id Edisi 209 / 2024 / Th.XIX 75