Page 71 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 71
Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih
mendorong kinerja pegawai, sehingga
sistem meritokrasi dapat berjalan
optimal. Kelima, perlunya regulasi dan
perangkat pendukung sebagai upaya
mitigasi terjadinya conflict of interest.
Keenam, KPK merekomendasikan adanya
percepatan digitalisasi pelayanan publik
di seluruh sektor.
“Dan yang terakhir, KPK MANAJEMEN RISIKO
menggarisbawahi tentang komitmen HARUS TERUS
nyata dari pimpinan lembaga baik
di pusat maupun daerah. Kenaikan DIPERKUAT DARI
maupun penurunan skor SPI merupakan WAKTU KE WAKTU.
potret nyata potensi korupsi, sehingga SETIDAKNYA ADA DUA
diharapkan skor SPI dapat dijadikan
panduan untuk perbaikan ke depan,” ASPEK YANG PERLU
kata Tanak. INDUSTRI ASURANSI
Perbaiki Tata Kelola LAKUKAN YAKNI
Sementara itu, pengamat asuransi TATA KELOLA DAN
Reza Ronaldo menilai industri asuransi
di Tanah Air perlu memperbaiki tata INTEGRITAS INDUSTRI Reza Ronaldo,
kelola perusahaan yang baik, bukan ASURANSI MULAI Pengamat Asuransi
malah berorientasi untuk mendapatkan
keuntungan sebanyakbanyaknya. DARI SISI AGEN DAN
Hal itu penting dilakukan mengingat BROKER.
industri asuransi sekarang ini cukup
banyak yang tersandung masalah. Dalam
konteks dimaksud, ia menekankan agar
manajemen risiko harus terus diperkuat
dari waktu ke waktu. Setidaknya ada
dua aspek yang perlu industri asuransi Indonesia menjadi lembaga yang sangat keuangan maka industri asuransi harus
lakukan yakni tata kelola dan integritas dipercaya. Bahkan, ia juga berharap agar menciptakan produk yang dipahami dan
industri asuransi mulai dari sisi agen dan jangan sampai ada lagi lagi kasuskasus dibutuhkan masyarakat secara umum,”
broker. gagal bayar oleh perusahaan asuransi. kata Jonan.
Dirinya berharap tidak ada lagi Kepercayaan dan reputasi sangat penting Mengutip data OJK, aset industri
kasus yang terulang di industri asuransi karena asuransi adalah bentuk keamanan asuransi di Juni 2024 mencapai
dengan harapan kepercayaan masyarakat yang didasarkan pada kerja sama antara Rp1.126,26 triliun atau naik 1,14 persen
kembali meningkat. Selain itu, regulator perusahaan asuransi dan pemegang yoy dari posisi yang sama di tahun
jasa keuangan dan aparat penegak hukum polis. Karenanya, ia menekankan, sebelumnya, yaitu Rp1.113,58 triliun.
juga perlu melakukan adaptasi regulasi industri asuransi harus dapat menyamai Dari sisi asuransi komersil, total aset
di tengah teknologi dan digitalisasi kredibilitas industri perbankan di mata mencapai Rp907,39 triliun atau naik 2,38
yang semakin canggih sebagai langkah masyarakat dalam waktu mendatang. persen yoy. Kinerja asuransi komersil
identifikasi untuk memitigasi risiko. “Industri asuransi perlu giat berupa akumulasi pendapatan premi
Apabila halhal tersebut dapat diperbaiki melakukan edukasi agar masyarakat mencapai Rp165,18 triliun atau naik
oleh industri asuransi maka bukan tidak sadar akan pentingnya kebutuhan 8,46 persen yoy yang terdiri dari premi
mungkin reputasi dan kepercayaan asuransi dengan baik dan benar untuk asuransi jiwa yang tumbuh 2,29 persen
masyarakat dapat tumbuh kembali. mentransfer risiko kerugian keuangan. yoy dengan nilai sebesar Rp87,99 triliun,
Ketua Pengawas Dewan Asuransi Sebagai lembaga keuangan yang dan premi asuransi umum dan reasuransi
Indonesia (DAI) Ignasius Jonan membantu individu maupun bisnis tumbuh 16,46 persen yoy dengan nilai
berharap perusahaan asuransi di dengan mengambil alih risiko kerugian Rp77,20 triliun. *
www.stabilitas.id Edisi 209 / 2024 / Th.XIX 71

