Page 76 - Stabilitas Edisi 216 Tahun 2025
P. 76
BUMN INSIGHT
Kemudian Mind
ID melanjutkan “Global bonds berbunga tetap cukup panjang, sementara Mind ID sebagai
langkah akuisisi tinggi memang menciptakan tekanan, pemegang saham besar menghadapi
pada 2024 dengan apalagi dividen dari INCO tidak rutin dan beban bunga yang terus menggerus ruang
tambahan pembelian tidak mencukupi menutup beban bunga fiskal internalnya.
saham sebesar 14 tahunan,” ujarnya. Direktur PT Reliance Sekuritas
persen, menjadikan Pelemahan harga nikel semakin Indonesia Tbk, Reza Priyambada,
kepemilikannya di memperburuk situasi. Laba INCO anjlok menyebut kondisi ini sebagai “tantangan
INCO mencapai 34 hingga 78,94 persen menjadi 57,76 struktural” bagi MIND ID. ”Justru ini
persen. juta dollar AS pada 2024. Walau tetap menjadi tantangan bagi MIND ID untuk
membagikan dividen 60 persen, totalnya dapat lebih meningkatkan kinerja agar
hanya 34,65 juta dollar AS —jauh dari bisa meng-cover utang tersebut,” kata dia.
cukup untuk menjadi penyeimbang beban
utang yang ditanggung Mind ID. Mencari Titik Imbang
Di sisi lain, INCO tengah berada dalam Sebelumnya Menteri BUMN, Erick
fase ekspansi masif dengan komitmen Thohir, menegaskan bahwa akuisisi
investasi senilai 8,2 miliar dollar AS, 14 persen saham INCO oleh Mind ID—
termasuk pembangunan fasilitas HPAL sehingga total kepemilikan meningkat
di Morowali, Pomala, dan Sorowako. menjadi 34 persen—dilakukan di bawah
Pendanaan proyek ini turut mengandalkan harga pasar sebagai bagian dari strategi
pinjaman bank jumbo senilai 1,2 miliar hilirisasi dan pengendalian nasional.
dollar AS, sehingga tekanan likuiditas “Harga saham yang disepakati
makin terasa. sebesar Rp3.050 per lembar saham.
Risiko ganda pun mengemuka. Satu Mind ID akan bersama-sama dengan
sisi INCO membutuhkan ruang finansial VCL mengendalikan PT Vale Indonesi,”
untuk mengeksekusi proyek jangka ujarnya saat penandatanganan perjanjian
76 Edisi 216 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id

